Bisnis.com, JAKARTA – Pelatih sektor tunggal Korea Selatan Rony Agustinus mengapresiasi konsistensi performa dari anak asuhnya, yaitu An Se Young yang berhasil menjuarai Indonesia Masters 2023.
Bahkan, tunggal putri peringkat dua dunia ini juga mampu untuk mengamankan final di tiga turnamen beruntun pada awal tahun ini, mulai dari Malaysia Open, India Open, dan Indonesia Masters.
Meski begitu, Rony Agustinus berpesan agar anak didiknya tersebut mampu menjaga performanya dan tak cepat puas mengingat perhitungan poin menuju Olimpiade akan mulai dilakukan pada 1 Mei mendatang.
"Saat ini saya melihat secara keseluruhan dari performanya An Se Young sudah bagus, tetapi ini baru awal. Dia masih belum banyak bertemu pemain lain, level yang lain. Setiap turnamen bakal beda dari segi tekanan. Meski begitu, benar ini awal yang bagus agar dia bisa lebih percaya diri menghadapi turnamen-turnamen yang lebih besar lagi," kata Rony Agustinus belum lama ini.
Rony optimistis bahwa An Se Young yang saat ini baru berusia 20 tahun mampu menyegarkan dahaga masyarakat Korea Selatan yang menginginkan torehan prestasi dari pemain yang telah mencatatkan 226 kemenangan selama perjalanan kariernya itu.
"Di tunggal putri tentunya bagaimana mempertahankan An Se Young dari segi kualitas, dari segi performa. Apalagi, waktu di kontrak tujuannya memang untuk menaikkan peringkat tunggal putra, sedangkan sektor putri untuk menjaga performa [An Se-Young], apalagi akan ada Asian Games, Olimpiade, All England, dan kita harus bisa mempertahankan performanya," ujar Rony.
Baca Juga
Rony telah dikontrak oleh Federasi Bulu Tangkis Korea Selatan sejak awal Agustus 2022. Dia bertugas untuk mendampingi para pemain muda tunggal putra dan tunggal putri.
Oleh sebab itu, selain berfokus terhadap An Se Young, Rony juga ditantang untuk menaikkan ranking para pemain tunggal Korea Selatan seperti Heo Kwang-hee (peringkat 35) dan juga Jeon Hyeok-jin (peringkat 85).
"Tanggung jawab saya juga ada di sektor tunggal putra dan tunggal putri. Namun untuk saat ini yang bisa mengikuti turnamen yang levelnya Super 1000 haya beberapa pemain, khususnya tunggal putri. Sejauh ini, tunggal putranya masih agak jauh jadi belum bisa ikut level 1000, 750, atau 500. Jadi harus cari level 300 atau di bawahnya karena memang peringkatnya masih jauh di bawah," paparnya.
Tambahan informasi, Rony Agustinus sempat melatih di Pelatnas Cipayung sebelum kemudian menjadi arsitek Tim Badminton Malaysia selama enam tahun.
Bahkan, Rony sempat menangani Vietnam sampai akhirnya kini memegang tim tunggal Korea Selatan.