Bisnis.com, JAKARTA – Takuro Hoki/Yugo Kobayashi mengaku lebih percaya diri saat bermain dan mengeluarkan berbagai pola permainannya usai mengalami turun peringkat dari nomor 1 menjadi nomor 4 dunia.
“Sekarang kami ingin lebih nyaman bermain, lagipula kami sudah pernah merasakannya [peringkat 1] dan kami tidak ingin terlalu terburu-buru lagi [mengejar ke sana] dan lebih ingin menikmati pelan-pelan. Kami ingin buktikan masih pantas melawan pemain top dunia dengan gaya bermain kami,” ujar Hoki kepada Bisnis, Jumat 27/1/2023).
Hoki mengaku saat berada di puncak peringkat dunia di sektor ganda putra, berbanding terbalik dengan performa mereka di lapangan. Hal ini dipengaruhi oleh tekanan untuk mempertahankan gelar yang mereka telah raih usai menurunkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dari tahta peringkat satu di dunia selama 5 tahun lamanya.
“Sebenarnya saat peringkat pertama memang permainan kami menurun, tetapi bukan karena komunikasi, karena kami memiliki komunikasi internal yang sangat baik, tetapi di pertandingan kami lebih sering tak percaya diri sehingga permainan kami tidak keluar. Kami tidak enjoy saat bermain dan itu yang kami telah pelajari untuk diperbaiki saat ini,” ujarnya.
Meski begitu, Kobayashi mengaku bersama denga Hoki tentunya mereka ingin kembali menurunkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dari tahta dan kembali menjadi peringkat pertama dunia di sektor ganda putra.
“Ya kalau bisa kenapa tidak, kami berusaha untuk mencapai posisi terbaik tentunya sebagai atlet itu wajar,” katan Hoki.
Untuk diketahui, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri belum mampu melaju lebih jauh ke babak semi final turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters 2023.
Baca Juga
Pasangan berakronim Bakri itu harus merelakan tiket babak delapan besar setelah ditundukkan oleh perlawanan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang dengan skor, 11-21 dan 13-21 di Istora Gelora Bubg Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Wakil tuan rumah belum berhasil untuk menghentikan langkah juara dunia 2021 tersebut. Skor akhir di laga ini adalah 13-21 setelah drop shot Kobayashi mendarat mulus di depan net.
Kobayashi pun mengatakan bahwa bermain di Istora pun tidak memberikan tekanan kepada mereka, sebab dinilainya penggemar mereka juga banyak yang berasal dari Indonesia.
“Kami tak ada tekanan bermain di depan pendukung Istora, karena kami mengetahui dari mereka banyak yang merupakan fans kami. Soalnya, di Jepang tidak sampai semeriah ini dukungannya. Jadi anggap saja kami orang Indonesia dan dukung kami,” canda Kobayashi.