Sejarah, Stephanie Frappart Jadi Wasit Utama Wanita Pertama di Piala Dunia

Bisnis.com, JAKARTA - Stephanie Frappart akan mencatatkan namanya di sejarah sepak bola sebagai wanita pertama yang menjadi wasit utama memimpin pertandingan Piala Dunia.

Frapart akan menjadi wasit utama di fase Grup E Piala Dunia 2022 antara Kosta Rika vs Timnas Jerman pada Jumat (2/12/2022) dini hari di Stadion Al Bayt.

Kehadiran wasit wanita bukan hal baru di pertandingan sepak bola. Stephanie Frappart sendiri punya pengalaman panjang memimpin laga di level Eropa. Frappart yang berasal dari Prancis merupakan wasit pertama yang memimpin pertandingan di  Liga Champions, tepatnya pada Desember 2020 saat memimpin pertandingan Juventus vs Dynamo Kyiv yang berakhir dengan skor 3-0 di babak penyisihan grup di Turin.

Lalu dia pernah dipercaya menjadi wasit di kualifikasi Piala Dunia di laga Belanda vs Latvia pada Maret 2021 yang berakhir dengan skor 2-0. Frappart juga pernah memimpin pertandingan di Ligue 1 atau Liga Prancis. 

Selain itu, dia pernah menjadi wasit di pertandingan Piala Super antara Liverpool dan Chelsea pada tahun 2019 dan final Piala Dunia wanita antara Amerika Serikat vs Belanda pada tahun yang sama.

Pada pertandingan Kosta Rika vs Jerman, ia akan memecahkan rekor baru di Piala Dunia 2022 sebagai bagian dari tim wasit yang semuanya akan dipimpin wanita. Nantinya, wasit berusia 38 tahun itu akan ditemani oleh asisten wasit Neuza Back dari Brasil dan Karen Diaz Medina dari Meksiko.

Sebenarnya, Frappart sudah dilibatkan pada pertandingan di Piala Dunia 2022. Ia menjadi ofisial lapangan pada laga Meksiko vs Polandia Selasa lalu.

Selain Stephanie Frappart, FIFA juga sudah menunjuk dua wasit wanita utama dari total 36 wasit untuk Piala Dunia 2022 Qatar. Keduanya ialah Salima Mukansanga dari Rwanda dan Yoshimi Yamashita dari Jepang.

Sebelumnya Piala Dunia 2022 bergulir, Stephanie Frappart berharap dengan kehadiran wasit wanita di turnamen bergengsi bisa mewujudkan sesuatu pada level yang lebih luas. "Ini pertanda kuat dari FIFA dan pihak berwenang untuk memiliki wasit perempuan di negara itu (Qatar)," kata dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel