Bisnis.com, SOLO - Jelang matchday ketiga Grup B, Iran akan berhadapan dengan Amerika Serikat (AS) untuk memperebutkan tiket 16 besar Piala Dunia 2022.
Iran dan AS sebelumnya terjebak ke dalam hubungan panas, hingga menimbulkan beberapa kontroversi jelang laga ini.
AS secara terang-terangan menyindir Iran di media sosial Instagram, dengan tidak menampilkan bendera Iran secara penuh.
Tim Star Stripes pun berdalih hal itu dilakukan sebagai aksi unjuk rasa membela hak asasi manusia (HAM) yang memberatkan perempuan Iran.
Akibatnya, AS pun terancam mendapat sanksi FIFA setelah didesak Iran untuk melakukan tindakan tegas atas pelecehan lambang negara tersebut.
Sebelumnya, Iran menolak menyanyikan lagu kebangsaan dalam pertandingan pertamanya melawan Inggris untuk menunjukkan solidaritas kepada pengunjuk rasa. Hal ini pun sampai mengundang ejekan dari pendukungnya sendiri.
Akibat aksi itu, Timnas Iran pun mendapat ancaman dari negaranya sendiri. Sebuah mengatakan pemerintah akan menjebloskan keluarga timnas ke penjara, apabila pemain tak menyanyikan lagu kebangsaan Iran dalam laga melawan AS pada Rabu (30/11) dini hari.
Tak hanya itu, militer Iran juga disebut mengirim ribuan mata-mata dalam laga pertandingan Iran vs Amerika Serikat.
Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan sudah memantau para pemain sejak awal Piala Dunia. Timnas pun tak diperbolehkan berinteraksi dengan pemain dari skuad lain.
Bahkan mereka juga tak boleh bertemu dengan warga asing lainnya di luar urusan Piala Dunia.
IRGC pun meminta pemain timnas jaga sikap, karena akan diawasi oleh mata-mata dalam jarak dekat.