Bisnis.com, JAKARTA - Komite Disiplin (Komdis) PSSI, membeberkan penemuan dalam investigasi terhadap tragedi Kanjuruhan yang terjadi Sabtu (1/10/2022).
Komite Disiplin PSSI menjatuhi hukuman seumur hidup untuk ketua panitia pelaksana Arema FC, Abdul Haris, dalam tragedi Kanjuruhan. Insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai pertandingan Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya itu menyebabkan 125 orang meninggal.
Ketua Komisi Disiplin PSSI, Erwin Tobing, mengungkapkan bahwa hukuman larangan beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup layak diberikan.
Ia pun mengungkapkan bentuk-bentuk kelalaian panpel Arema FC sehingga turut menjadi penyebab jatuhnya ratusan korban jiwa dalam peristiwa Tragedi Kanjuruhan.
Salah satu kesalahan yang disorot Komdis PSSI ialah pintu-pintu stadion yang tidak dibuka saat terjadi kericuhan.
Selain itu, Komisi Disiplin menyebutkan bahwa panitia penyelenggara tidak melakukan penggeledahan secara baik sehingga puluhan botol minuman keras bisa masuk ke stadion.
Baca Juga
"Ada banyak kelemahan-kelemahan dari panpel, seperti pintu masuk tidak dibuka, pintu besar juga tidak dibuka, lorong masuk ke dalam kondisinya gelap. Ada juga ditemukan banyak botol minuman keras, itu sampai 42 botol belum sempat diminum di stadion. Seharusnya kan ada penggeledahan," kata Erwin Tobing.
Dalam analisis yang dilakukan Komisi Disiplin PSSI, Erwin menilai panitia penyelenggara lalai untuk mengantisipasi potensi rusuh dalam sebuah laga bertajuk big match.
Menurut dia, panitia penyelenggara sudah terlalu sering menjalankan tugasnya dalam laga-laga kandang Arema FC sehingga menganggap pekerjaannya sebagai rutinitas biasa.
Akibatnya, kewaspadaan panpel dalam melaksanakan tugasnya berkurang. Menurut Erwin, meletusnya kerusuhan setelah laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 membuat panitia penyelenggara panik dan gagal mengantisipasi bentrok.
"Saya katakan, ketika panitia sudah menganggap ini sebagai tugas rutin maka kewaspadaannya hilang. Saya melihat itu. Dia (Abdul Harris) rutin, sudah lama sebagai ketua panpel sehingga tidak waspada. Harusnya selalu cek pintu besar harus bisa dibuka kalau ada kejadian. Ini tidak bisa dibuka," kata Erwin.
Selain Abdul Harris, Komisi Disiplin PSSI juga menjatuhkan hukuman seumur hidup pada Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno.