Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai Gas Air Mata, 18 Polisi Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan

Sebanyak 18 anggota polisi diperiksa terkait penggunaan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan.
Suasana Unjuk Rasa suporter sepakbola Indonesia atas Tragedi Kanjuruhan yang berlangsung di kawasan Stadiun Gelora Bung Karno, Jakarta Minggu (2/10/2022). /Bisnis-Surya Dua Artha
Suasana Unjuk Rasa suporter sepakbola Indonesia atas Tragedi Kanjuruhan yang berlangsung di kawasan Stadiun Gelora Bung Karno, Jakarta Minggu (2/10/2022). /Bisnis-Surya Dua Artha

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 18 anggota polisi diperiksa terkait penggunaan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan.

Gas air mata disebut sebagai salah satu pemicu banyaknya korban jiwa dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Meski penggunaan gas air mata telah dilarang dalam regulasi FIFA, namun polisi yang berjaga mengamankan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tetap menggunakan senjata pengendali massa tersebut.

Tim bentukan Mabes Polri yang bertugas menginvestigasi tragedi Kanjuruhan pun memeriksa 18 polisi terkait polemik ini.

"Secara internal, Itsus dan Propam sudah memeriksa anggota yang terlibat pengamanan. Sudah diperiksa 18 orang anggota yang bertanggung jawab atau operator senjata pelontar. Ini sedang diperiksa dan didalami Itsus atau Propam," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022) siang.

Tim investigasi, kata Dedi, tengah mendalami prosedur penggunaan gas air mata dalam insiden mengerikan ini.

Selain itu, tim dari Polri dan Bareskrim juga akan memeriksa saksi serta pejabat terkait yang berwenang dalam penyelenggaraan laga.

"Update hari ini tim investigasi Polri dari Bareskrim akan memeriksa beberapa saksi dari Direktur LIB, Ketua PSSI Jatim, Ketua Panpel dari Arema, Kadispora Provinsi Jatim dimintai keterangan oleh tim penyidik hari ini," ucapnya.

Polisi juga akan memeriksa rekaman kamera CCTV yang tersebar di 32 titik di sekitar stadion.

Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu yang paling parah dalam sejarah sepak bola Indonesia. Dari data terkini, korban jiwa akibat insiden tersebut mencapai 180 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper