Bisnis.com, SOLO - Nasib dan masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia dipertanyakan setelah tragedi Kanjuruhan.
Sepak bola Indonesia tengah menjadi sorotan dunia karena insiden Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 120 orang.
Tragedi tersebut terjadi setelah Arema FC untuk kali pertama dalam 23 tahun terakhir kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya di kandang mereka sendiri.
Suporter yang tidak terima berniat melakukan protes ke lapangan namun dihalau oleh aparat dengan penembakan gas air mata.
Bukan hanya suporter yang turun ke lapangan, polisi yang berjaga pada pertandingan tersebut juga menembakkan gas air mata ke arah tribun yang sesak dengan penonton.
Aksi penembakan gas air mata ke tribun ini mendapat murka netizen sebab di tribun, penonton akan sulit untuk menghindari efek gas air mata yang membuat sesak nafas.
Mengacu pada insiden ini, kemungkinan PSSI akan mendapatkan tamparan keras dari FIFA. Tamparan ini akan berimbas pada langkah timnas Indonesia di turnamen berikutnya.
Saat ini timnas Indonesia tengah dalam tren positif setelah memetik dua kemenangan atas Curacao pada FIFA Matchday September lalu.
Selain itu, Tim Garuda juga akan tampil di putaran final Piala Asia 2023, sebuah turnamen yang sangat dinantikan oleh pecinta sepak bola Indonesia.
Jika timnas mendapat sanksi FIFA, lantas bagaimana dengan Shin Tae-yong?
Kontrak pelatih asal Korea Selatan tersebut baru akan berakhir pada 31 Desember 2023. Semula PSSI menjanjikan perpanjangan kontrak minimal empat tahun kepada Shin Tae-yong.
Akan tetapi dengan sanksi yang kemungkinan akan segera ditetapkan FIFA. Apakah Shin Tae-yong akan menerimanya?
Untuk mengetahui masa depan Shin Tae-yong, tentu saja kita harus menunggu sanksi apa yang akan diberikan FIFA kepada PSSI dan sepak bola Indonesia terlebih dahulu.