Bisnis.com, JAKARTA – Atlet panjat tebing kategori speed Kiromal Katibin mengaku gugup untuk tampil sebagai perwakilan tuan rumah, khususnya memuaskan dahaga kemenangan penikmat olahraga ekstrem tersebut.
“Sejak pertama kali saya kualifikasi itu, saya dengar sorakan agak grogi gitu, tetapi jujur begitu melakukan [pertandingan] kedua, ketiga dan tanding ke-4 sudah mendingan,” ujarnya kepada Media saat ditemui di Lot 16 SCBD, Jakarta, Minggu (25/9/2022).
Tidak hanya itu, Katibin menyebutkan bahwa saat ini setiap atlet mulai fokus untuk melakukan persiapan Olimpiade Paris 2024 sehingga dinilainya Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 seri Jakarta merupakan momentum baik untuk memahami atmosfer pertandingan.
“Untuk persiapan olimpiade kita taun depan, kita udah berlatih ngikutin program pelatih dan kita harus semangat, semoga kami lolos, bisa ikut olimpiade dan dapet medali emas,” tuturnya.
Sebelumnya, Katibin harus puas meski hanya mendapat medali perak di Final Piala Dunia Panjat Tebing 2022 yang berlangsung di Kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (24/9), sebab di partai final dirinya kalah dari seniornya, Aspar Jaelelo.
Atlet 22 tahun tersebut takluk dari kompratriotnya Aspar Jaelolo yang berusia 12 tahun lebih tua darinya pada laga final di Jakarta. Dia hanya menorehkan waktu di angka 5,757 detik saja, sedangkan Aspar sukses meraih waktu 5,393 detik.
Alhasil, Katibin harus puas membawa pulang medali perak. Sementara Aspar berhasil menyabet medali emas pertamanya tahun ini usai sempat mengalami cedera panjang.
Baca Juga
Usai naik podium kedua, Katibin pun membeberkan penyebab kekalahanya dari Aspar. Menurutnya itu terjadi karena dirinya terlalu berambisi untuk memecahkan rekor dunia di angka empat detik, tetapi belum bisa mengontrol kecepatannya dengan baik sehingga sempat nyaris terpeleset di pertengahan dinding yang membuat sang senior menyalipnya.
“Itu karena saya memang benar-benar ingin kejar target 4 detik, jadi saya gas maksimal dan saya belom bisa kontrol kecepatan saya. Semoga saya bisa belajar terus dan pecah rekor lagi,” kata Katibin media, Sabtu (24/9/2022).
Lebih lanjut, atlet kelahiran Batang, Jawa Tengah tersebut ditanya soal tingkat kesulitan menghadapi Aspar dengan melawan pemain nomor satu dunia asal Indonesia, Veddriq Leonardo. Dia pun mengakui bahwa ketika bentrok dengan rekannya sendiri itu lebih sulit dibanding melawan rival dari negara lain.
“Kalau saya memang susahan lawan [teman] sendiri sebenarnya, cuma kalau sudah disuruh kencang ya tidak mikirin lagi siapa lawannya. Yang penting kita bisa kontrol kecepatannya,” jawab Katibin.
Sekadar informasi, Katibin diketahui sebagai pemegang rekor dunia di nomor speed putra. Dia membukukan waktu tercepatnya di angka 5,009 detik dalam seri Piala Dunia Panjat Tebing 2022 di Chamonix, Prancis, pada awal Juli lalu.
Sebelum mencapai final, Katibin memang sempat menyingkirkan Veddriq di fase perempat final. Dia menang dengan selisih 0,07 detik saja dengan waktu 5,146 detik, mengungguli rekannya itu yang ada di angka 5,153 detik.
Selain menjadi runner up pada seri terakhir ini, Katibin juga menyabet medali perak Piala Dunia Panjat Tebing 2022 secara keseluruhan. Raihan poinnya selama musim ini hanya kalah dari Veddriq yang keluar sebagai juara dunia 2022.
