Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid membeberkan pembinaan dan persiapan atlet dalam menghadapi Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022.
Menurutnya, strategi untuk mempersiapkan kejuaraan dunia cabang olah raga ini terbagi menjadi tiga target, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
"Kita kan pasti pembinaan tuh short term, mid term, sama long term, dan kita menggunakan sport science method, jadi pembinaannya menggunakan data dan metode yang terukur, sehingga menghasilkan output yang terukur juga," ujar Yenny kepada Bisnis, di arena IFSC World Cup 2022, Jakarta, pada Sabtu (24/9/2022).
Pada pembinaan panjat tebing jangka pendek ini, Yenny menjelaskan, para atlet didampingi oleh psikolog untuk pemeliharaan kesehatan mental, serta dokter untuk pemeliharaan fisik. Selain itu, Yenny mengebut atlet juga dilatih oleh pelatih yang berkelas, meskipun berbiaya mahal.
Yenny melanjutkan, pembinaan jangka menengah panjat tebing adalah dengan mengikutsertakan atlet dalam berbagai kejuaraan. Menurutnya, melalui pertandingan-pertandingan tersebut, semangat dan tantangan atlet akan terbangun.
Dia juga memaparkan pembinaan jangka panjang panjat tebing dilakukan dengan mengadakan berbagai kejuaraan dan pembinaan di tingkat klub. Hal ini menurut Yenny, sudah membuahkan hasil, salah satunya atlet berprestasi Kiromal Katibin.
Baca Juga
"Katibin misalnya, salah satu andalan kita, dia mulai latihan itu dari umur 9 tahun," kata Yenny.
Kiromal Katibin merupakan atlet panjat tebing Indonesia yang berhasil memecahkan rekor atlet panjat tebing tercepat di dunia sebanyak 5 kali dan mengungguli rekannya, Veddriq Leonardo.
Capaian menambah catatan prestasi cabang olahraga panjat tebing di Indonesia setelah Veddriq Leonardo yang meraih rekor panjat tebing tercepat di dunia pada Piala Dunia Panjat Tebing 2021 di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat.