Bisnis.com, JAKARTA - Malam menjelang pagi. Ratusan kembang api pecah di udara yang masih dingin itu. Para pelari marathon mulai melangkah melewati garis start. Mereka bersemangat untuk kembali lagi ke garis putih-hitam itu dalam perhelatan Maybank Marathon 2022.
Sudah 1 dekade PT Bank Maybank Indonesia Tbk. menggelar lomba lari marathon di Bali. Maybank Marathon 2022 melombakan 4 kategori yaitu Full Marathon(FM) 42K (pria-wanita), Half Marathon (HM) 21K (Pria-wanita), 10K (pria-wanita), anak-anak 100m/400m dan Wheelchair (pria dan wanita).
Masing-masing kategori memiliki rute yang berbeda, namun saling bersinggungan di sejumlah titik. Tabrakan rute ini kemudian menjadi masalah yang dikeluhkan oleh para pelari nasional saat sesi konferensi pers.
Juara I Marathon National Kategori Pria Rikki Marthin Luther Simbolon mengatakan di rute kilometer 24 para pelari marathon bertabrakan dengan pelari lain. Jika dilihat dari map yang diberikan panitia, kilometer 24 berada di sekitar jalan Selukat. Rute ini digunakan oleh 3 kategori yaitu FM, HM dan 10K.
Tabrakan rute ini mengganggu pelari marathon. Di tengah konsentrasi mereka yang harus fokus menjaga nafas dan irama lari, mereka harus mencari celah kosong, melakukan zig-zag agar tidak bertabrakan dengan pelari lainnya.
Hal tersebut memperlambat para pelari FM, padahal mereka juga dituntut untuk bisa memecahkan rekor, baik rekor pribadi ataupun rekor lomba bahkan nasional.
Baca Juga
“Rute kilometer 24 adalah masalah karena terlalu ramai,” kata Rikki.
Pelari yang pernah memenangkan Road Run 10K pada kejuaraan Athletics Open Danjen Kopassus Cup ini, meminta panitia untuk mengevaluasi kepadatan tersebut agar tidak terulang dalam penyelenggaran Maybank Marathon 2022.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Odekta Elvina Naibaho, juara I Marathon National untuk kategori wanita Maybank Marathon 2022. Kata Odekta, bentrokan rute tidak hanya terjadi satu kali, di kilometer 24, tetapi juga terjadi di kilometer 30 sampai finish.
Artinya sepanjang 12 kilometer menjelang finish, para pelari marathon kategori FM, HM dan 10K melebur dalam satu jalan yang tidak terlalu lebar. Selain mengganggu pelari, hal ini berisiko terjadi kecelakaan yang berakibat pada cedera.
“Pada lomba maraton, kalau sudah kilometer 30 fokus kami sudah capek, terus kami harus minta izin kepada teman-teman tetapi [tidak bisa], mereka juga memiliki hak yang sama untuk menggunakan rute,” kata peraih medali emas nomor marathon putri SEA Games 2021 Vietnam itu.
Selain itu, ujar Odekta, rute yang dilewati pelari sangat menantang. Banyak jalur tanjakan atau hills. Kondisi tersebut makin berat, karena dilalui pelari di tengah kondisi hujan cukup lebat, yang membuat tubuh pelari terasa lebih berat. Walaupun di sisi lain hujan membuat cuaca menjadi tidak panas.
Dia menambahkan meski jalur terlalu ramai, dirinya tetap mengapresiasi Maybank Indonesia yang telah menggelar Maybank Marathon 2022. Lomba tersebut akan menjadi modal bagi dirinya sebelum terjun pada lomba marathon di Kamboja tahun depan.
Menanggapi tabrakan rute tersebut, Project Director Maybank Marathon 2022 Widya Permana mengatakan penyelenggara telah membatasi peserta lari untuk setiap kategori, agar jalur tidak terlalu ramai.
Pada beberapa titik, panitia penyelenggara juga sudah memeriksa rute dan sudah mencoba mengantisipasi terjadinya tabrakan, khususnya untuk kategori FM dan HM. Walaupun sudah diantisipasi, tidak menutup kemungkinan terjadi beberapa hal di lapangan yang membuat tabrakan rute terjadi.
“Kami telah melakukan perhitungan start waktu dan itu tujuannya agar tidak terjadi tabrakan di beberapa titik. Dan ini menjadi perhatian kami juga pada tahun depan,” kata Widya.
Widya juga mengatakan sebelum menemui awak media untuk konferensi pers, berdasarkan informasi yang diterima tidak ada insiden besar apapun selama perhelatan Maybank Marathon 2022. Hanya insiden terkilir yang dialami oleh 1-2 pelari saja,
“Insya Allah zero accident. Saya sudah mendapat laporan sebelum masuk ke ruangan ini. Belum ada hal yang tidak kami inginkan,” kata Widya.
Pelari Tumbang di Jalan
Widya tidak menjelaskan lebih dalam mengenai hal yang tidak diinginkan, begitu juga dengan peristiwa yang dianggap pihak Maybank Indonesia sebagai insiden. Namun, berdasarkan informasi yang Bisnis terima setelah konferensi pers, terdapat pelari yang tumbang di jalan. Dari nomor dada yang digunakan, pelari tersebut diduga berasal dari kategori Half Marathon.
Sebanyak 3 pelari yang mengikuti Maybank Marathon 2022, yang ketiganya tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa mereka melihat seorang pelari yang tergeletak di jalan. Sepintas, pelari HM tersebut nampak dalam kondisi tidak sadarkan diri. Terdapat 3 - 5 petugas PMI yang melakukan perawatan di TKP terhadap pelari tersebut.
Perawatan dilakukan dengan menggunakan alat, juga dengan memberikan bantuan pernafasan. Osa, bukan nama sebenarnya, melihat dari arah berlawan dengan rute berlarinya, mobil ambulans yang datang ke tempat pelari yang tidak sadarkan diri itu. Mobil itu
Beredar informasi diterima, lokasi pelari yang tumbang itu berada di sekitar kilometer 7 untuk kategori 10K. Jika melihat peta, maka kilometer 7 itu sekitar daerah Keramas atau Medahan. Rute tersebut juga dilalui oleh peserta Full Marathon open (internasional-nasional) half marathon, dan 10K.
Untuk mencari tahu kebenaran kabar tersebut, Bisnis mencoba mengonfirmasi ke PMI yang berada di dekat media center. Namun petugas yang berjaga di sana menolak menjawab. “Saya tidak berani menjawab, takut salah,” kata petugas PMI tersebut.
Bisnis kemudian mengonfirmasi tentang salah seorang pelari yang diduga tersebut kepada Juru Bicara Maybank Indonesia Tommy Hersyaputra. Tommy mengaku tidak mendapat laporan mengenai pelari yang tumbang itu.
“Tidak ada laporan terkait pelari yang pingsan. Jika ada saya pasti sudah di TKP,” kata Tommy kepada Bisnis.
Sekedar informasi. Lomba Marathon sendiri merupakan salah satu perlombaan yang ekstrem dan membutuhkan kesiapan fisik. Jika tidak siap, pelari bisa cedera, bahkan meninggal dunia.
Pada perhelatan Maybank Marathon 2018, pelari kategori 10 kilometer, Denny Handoyono meninggal dunia. Denny meninggal 100 meter mendekati garis finish. Sempat mendapat perawatan oleh PMI di sekitar lokasi, Denny akhirnya meninggal saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Ibu Saba. Tidak diketahui penyebab meninggalnya lelaki berusia 50 tahun itu.
Kemudian, perhelatan Maybank Marathon 2019 kembali menelan korban jiwa. Pelari untuk kategori Marathon asal Jepang, Atsushi Ono, menghembuskan nafas terakhir ketika mengikuti perlombaan. Diduga Ono meninggal karena serangan jantung. Ono sempat dibawa ke Rumah Sakit Ibu Saba.
Kedua peristiwa tersebut tentu menjadi pelajaran bagi Maybank agar korban jiwa tidak lagi ada dalam perhelatan Maybank Marathon di Bali yang diselenggarakan oleh Maybank Indonesia.
Dalam menjaga keamanan dan keselamatan para pelari, Maybank Indonesia menerapkan peraturan Your Register, Your Run, sehingga data peserta di panitia lebih akurat. Jadi mudah bagi panitia untuk melakukan tindakan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selama lomba marathon berlangsung, Maybank Indonesia juga bekerja sama dengan tiga rumah sakit utama di Bali, sepanjang rute Maybank Indonesia juga menyiagakan 12 ambulans di tempat-tempat strategis dan untuk rute-rute yang tidak dapat dijangkau ambulan, penyelenggara menyiagakan 15 ambulan motor. Selain itu ada juga 180 tenaga medis termasuk dokter.
Semua itu dilakukan Maybank Indonesia agar keamanan dan keselamatan pelari dapat dijaga dengan baik, sehingga tidak ada lagi peristiwa seperti Maybank Marathon 2018 dan 2019.