Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hak Siar Meningkat, Liga Inggris Diperkirakan Raup Pendapatan Rp106 Triliun Musim 2022-2023

Liga Premier diperkirakan meraih pendapatan 5,5 miliar poundsterling musim 2021/2022 dan 6 miliar poundsterling pada musim 2022/2023.
Selebrasi gol Erling Haaland dalam debut di Manchester City pada Liga Inggris / Reuters
Selebrasi gol Erling Haaland dalam debut di Manchester City pada Liga Inggris / Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan Liga Premier Inggris diperkirakan melampaui 6 miliar poundsterling (Rp106 triliun) musim ini untuk pertama kalinya, melampaui liga sepakbola lainnya di Eropa.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (18/8/2022), klub-klub Liga Premier Inggris meraih pendapatan 4,9 miliar poundsterling pada musim 2020/21, meskipun kehilangan pendapatan dari pertandingan hampir sepenuhnya karena Covid-19, menurut tinjauan keuangan sepak bola tahunan Deloitte terbaru.

Kinerja ini naik 8 persen dari tahun sebelumnya, sementara Bundesliga Jerman dan La Liga Spanyol sama-sama mengalami penurunan pendapatan sebesar 6 persen pada musim tersebut.

Deloitte memperkirakan Liga Premier meraih pendapatan 5,5 miliar poundsterling pada 2021/22 dan mencapai 6 miliar poundsterling pada musim 2022/2023 yang dimulai pada awal Agustus. Popularitas sepakbola Inggris terus naik di seluruh dunia dan telah mendapat manfaat dari peningkatan hak siar internasionalnya.

Meskipun Liga Premier adalah satu-satunya dari lima liga besar Eropa yang membanggakan peningkatan total laba operasional, yang meningkat tajam dari 49 juta menjadi 479 juta poundsterling. Liga ini mencatat kerugian sebelum 669 juta poundsterling pada periode ini, turun dari 991 juta poundsterling sebelumnya.

“Memasuki dekade keempat, Liga Premier jauh lebih unggul dibandingkan sebelumnya setelah keluar dari pandemi tanpa peningkatan utang bersih yang signifikan seperti yang diperkirakan banyak orang,” kata Tim Bridge dari kelompok bisnis olahraga Deloitte.

Di sisi lain, liga tingkat kedua Inggris, Liga Championship, cenderung kurang sehat secara finansial. Pendapatan Liga Championship turun 101 juta poundsterling menjadi 16 juta poundsterling pada musim 2020/21 karena sebagian besar pertandingan dimainkan secara tertutup.

Pendapatan siaran tim Liga Champioship jauh di bawah pendapatan divisi teratas, dan akibatnya rasio upah terhadap pendapatan rata-rata di liga melonjak ke rekor tertinggi 125 persen meskipun ada penurunan biaya upah sebesar 8 persen.

Tim Liga Championship dan divisi bawah Inggris lainnya saat ini sedang berdiskusi dengan Liga Premier tentang distribusi pendapatan yang lebih besar yang dapat membantu keberlanjutan jangka panjang klub-klub kecil.

Di sisi lain, Deloitte mengatakan ada lonjakan investasi di lima liga besar Eropa, dengan lebih dari dua pertiganya dilakukan oleh investor AS. Saat ini, terdapat 70 entitas investasi yang memiliki saham lebih dari 1 klub.

Meskipun Liga Premier menikmati peningkatan pendapatan siaran di luar negeri, Serie A Italia mengalami penurunan signifikan nilai hak siar internasionalnya karena tidak dapat mengamankan kontrak baru dengan beIN dan pertandingan disiarkan di YouTube, ungkap Deloitte.

Sementara itu, Bundesliga mencatat penurunan kesepakatan hak siar dalam negeri hingga 5 persen dibandingkan musim sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper