Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih tim nasional voli putri China Lang Ping menyatakan mengundurkan diri beberapa pekan setelah gagal membawa anak asuhnya mempertahankan medali emas di Olimpiade Tokyo.
Ia mengunggah surat perpisahannya di media sosial China pada Rabu (1/9) sekaligus memberitahukan pengunduran dirinya itu.
"Akhirnya misi saya selesai. Saya akan singgah di Suzhou untuk menziarahi makam ibu saya yang meninggal pada tahun lalu karena alasan kesehatan," ujarnya.
Pemain berjuluk "Palu Besi" itu wajar menjadi legenda karena saat masih menjadi atlet dia pernah membawa timnya meraih lima gelar sepanjang 1981-1986, termasuk Piala Dunia dan Olimpiade.
Kemudian saat Lang Ping menjadi pelatih, sukses membawa tim bola voli putri China memuncaki peringkat dunia pada 2018 setelah berhasil meraih medali emas Olimpiade Rio pada 2016.
Dia dikenal luas sebagai legenda olahraga nasional China karena keandalannya sebagai spiker yang kemudian menjadi pelatih.
Baca Juga
Pada tahun lalu dia berusaha menenangkan anak-anak asuhnya atas penundaan Olimpiade Tokyo yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, sedangkan di lain pihak, Lang sendiri sedang berduka atas kehilangan ibunya.
"Kecintaan saya pada olahraga sepadan dengan jalan berliku yang saya lalui. Semuanya sudah didapat, terlepas dari kekalahan dan kemenangan, pasang dan surut yang tak terelakkan ketika seseorang memilih karir seperti ini. Saat saya menapaki kehidupan bola voli, saya merasa puas dan bangga atas apa yang saya raih," tulisnya di surat terbuka itu.
Di Olimpiade Tokyo yang berakhir beberapa waktu lalu, Lang gagal mengulang sukses lima tahun sebelumnya di Brazil.
Tim voli putri China gagal melanjutkan ke putaran kedua setelah di luar dugaan harus mengakui keperkasaan tim voli Turki, Amerika Serikat, dan Komite Olimpiade Rusia.
Kegagalan tersebut sempat berujung ke jalur hukum atas laporan kapten tim voli putri China Zhu Ting kepada aparat mengenai tuduhan warganet di sosial media.
Pada saat berlaga di Olimpiade Tokyo performa Zhu tidak maksimal karena cedera pergelangan tangan.
Lang dengan ksatria menyatakan bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab atas hasil yang menyakitkan itu.
"Tetaplah jaya tim voli putri China!" tulis Lang di akun pribadinya yang banyak dikutip media-media China.