Bisnis.com, JAKARTA - Marseille akhirnya dinyatakan kalah 0-3 dari Nice dalam laga Liga Prancis yang terhenti karena keributan suporter, Minggu (22/8/2021) malam. Namun klub itu tak terima dan siap melakukan banding.
Laga di Venue Allianz , kandang Nice, itu dihentikan wasit pada menit ke-76, ketika Nice sudah unggul 1-0. Ulah suporter yang melempar botol ke lapangan, yang kemudian marah dan masuk ke lapangan mengejar Dimitri Payet yang membalas lemparan itu, membuat laga terhenti 90 menit.
Ketika suasana sudah bisa diatasi, Marseille menolak melanjutkan pertandingan dengan alasan demi keamanan pemain.
Pengelola kompetisi Liga Prancis, Ligue de Football Professionnel (LFP), kemudian memutuskan bahwa Marseille dianggap mogok. Nice pun diberi kemenangan 3-0.
Marseille tak terima dengan putusan itu dan siap mengajukan banding.
Sebelumnya, Presiden Marseille, Pablo Longoria, merasa sudah mengambil putusan yang tepat dalam situasi tersebut. "Liga telah memutuskan untuk dilanjutkan. Kami telah memutuskan, demi keselamatan para pemain kami, yang diserang, untuk tidak melanjutkan pertandingan," kata dia.
"Ini sudah kedua kalinya. Kami mengalami sepeti ini juga di Montpellier. Kami telah memutuskan apa yang terjadi hari ini benar-benar tidak dapat diterima. Kami harus membuat preseden untuk sepak bola Prancis dengan mengambil sikap."
"Wasit setuju dengan kami. Dia menegaskan kepada kami bahwa keselamatan tidak dijamin, dia tidak ingin melanjutkan pertandingan."
"Tapi LFP, demi ketertiban umum, ingin melanjutkan. Inilah mengapa kami memutuskan untuk tidak melanjutkan dan kembali ke Marseille malam ini."
Tiga pemain Marseille, Luan Peres, Matteo Guendouzi dan Dimitri Payet disebutkan terluka dalam huru-hara itu. Sedangkan Nice mengklaim, menurut RMC, bahwa pemain mereka, Jean-Claire Todibo dan Justin Kluivert, menjadi sasaran kekerasan fisik oleh staf keamanan Marseille selama huru-hara di lapangan.
Pemain bentrok dalam pertandingan suportr dalam laga Nice vs Marseille, 22 Agustus 2021. REUTERS/Eric Gaillard
Presiden Nice Jean-Pierre Rivere kecewa melihat kejadian dalam laga itu. Ia pun lantas memberikan sudut pandangnya soal kejadian tersebut.
"Sangat mengecewakan bahwa ini berakhir seperti ini," kata dia. "Segalanya cukup jelas... Sayangnya, kami memiliki botol air yang dilemparkan, tetapi itu adalah reaksi para pemain Marseille untuk melemparkan botol kembali ke tribun."
"Keamanan Marseille seharusnya tidak masuk ke lapangan dan memukul pemain kami."
Rivere menambahkan: "Yang menjadi katalis adalah reaksi dari dua pemain Marseille. Saya tidak begitu mengerti mengapa Marseille tidak mau bermain kembali."
Setelah dinyatakan menang, Nice kini naik ke posisi kedua klasemen dengan nilai 7, tertinggal dua poin dari PSG. Marseille tetap di posisi kedelapan dengan nilai 4.