Dua atlet paralimpik renang Indonesia belum bisa melakukan latihan secara maksimal menjelang Paralimpiade Tokyo, meski telah berada di Tokyo sejak 17 Agustus lalu.
Jendi Pangabean dan Syuci Indriani belum bisa latihan di kolam renang karena Tokyo Aquatic Centre yang menjadi venue latihan dan perlombaan renang baru mulai dibuka pada Jumat, 20 Agustus 2021.
Alhasil, untuk tetap menjaga kebugaran duo andalan merah putih itu hanya bisa melakukan latihan ringan di kampung atlet.
“Karena belum bisa berlatih di kolam, kami hanya bisa melakukan peregangan, latihan ringan dan sedikit fisik. Semoga pada tanggal 20 Agustus nanti kami sudah bisa untuk latihan di kolam renang,” kata Jendy melalui keterangan tertulis, Kamis, 19 Agustus 2021.
Harapan yang sama juga dilontarkan oleh Syuci Indriani juga melakukan latihan ringan di kamarnya. Dibantu pelatih, Syuci melakukan hanya latihan peregangan dan conditioning sampai nanti bisa berlatih langsung di kolam. Syuci mengaku bersemangat, yakin dan percaya diri untuk berlaga di Paralimpiade keduanya ini.
“Saya sangat semangat, yakin dan percaya diri pada Paralimpik Tokyo kali ini yang merupakan ajang Paralimpiade kedua saya selama berkarir menjadi atlet,” ujar Syuci.
Baca Juga
Syuci akan mulai berlaga pada tanggal 25 Agustus 2021. Peraih dua medali emas Asian Paragames 2018 itu akan turun di tiga nomor yaitu 100 meter gaya kupu-kupu S14 putri, 100 meter gaya dada SB14 putri dan 200 meter gaya ganti perorangan SM14 putri. Ada[un Jendi Pangabean akan tampil di nomor andalannya 100 meter gaya punggung S9 putra.
Kontingen Indonesia mengirim 23 atletnya pada Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung pada 24 Agustus hingga 5 September 2021. Mereka berasal dari tujuh cabang olahraga yakni atletik, badminton, tenis meja, renang, balap sepeda, powerlifting dan menembak.