Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sprinternya Positif Doping, Inggris Terancam Kehilangan Medali Olimpiade Tokyo

Chijindu Ujah yang turun di nomor estafet 4x100m putra di Olimpiade Tokyo 2020 diskors sementara karena dinyatakan positif doping.
Ilustrasi: Sejumlah pelari memacu langkahnya dalam final 800 meter putra cabang atletik Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade Tokyo, Jepang, Rabu (4/8/2021). Pelari Kenya berhasil meraih medali emas setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 45.06 detik. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Ilustrasi: Sejumlah pelari memacu langkahnya dalam final 800 meter putra cabang atletik Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade Tokyo, Jepang, Rabu (4/8/2021). Pelari Kenya berhasil meraih medali emas setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 45.06 detik. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

Bisnis.com, JAKARTA - Sprinter asal Inggris Raya Chijindu Ujah yang turun di nomor estafet 4x100m putra di Olimpiade Tokyo 2020 diskors sementara karena dinyatakan positif doping.

Hal itu dikabarkan Unit Integritas Atletik (AIU), Kamis (12/8/2021) waktu setempat. Inggris pun terancam kehilangan satu medali perak di Olimpiade Tokyo.

Ujah meraih medali perak Olimpiade Tokyo bersama Zharnel Hughes, Richard Kilty, dan Nethaneel Mitchell-Blake. AIU dalam pernyataannya mengatakan sampel Ujah di pesta olahraga empat tahunan tersebut menunjukkan adanya zat terlarang jenis ostarine dan S-23.

Zat tersebut diklasifikasikan sebagai bagian dari kalas obat baru yang disebut modulator reseptor androgen selektif (Sarm) dengan efek yang mirip dengan steroid anabolik.

Ujah masih memiliki kesempatan untuk uji sampel B. Namun jika terbukti maka secara otomatis Inggris Raya bakal kehilangan satu medali perak.

Dengan begitu, Kanada yang sebelumnya berada di posisi ketiga akan naik peringkat. Pun demikian dengan China yang berpotensi mendapatkan perunggu.

Selain Ujah, terdapat tiga atlet lainnya juga masuk dalam daftar doping yakni pelari asal Bahrain kelahiran Maroko Sadik Mikhou, atlet tolak peluru Georgia Benik Abramyan, dan sprinter Kenya Mark Otieno Odhiambo.

"AIU sekarang menunggu kesimpulan dari proses ITA terhadap para atlet di atas, yang akan menentukan apakah pelanggaran aturan anti-doping telah dilakukan dan konsekuensi apa (jika ada) yang harus dikenakan sehubungan dengan Olimpiade," demikian pernyataan AIU.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper