Arsene Wenger Soroti Penalti Inggris Akibat Aksi Raheem Sterling

Bisnis.com, JAKARTA - Eks pelatih Arsenal Arsene Wenger turut mengomentari penalti yang didapatkan Inggris dalam babak tambahan waktu di semifinal Euro 2020 melawan Denmark.

Seperti diketahui, kemenangan The Three Lions 2-1 atas Denmark itu menjadi sorotan pecinta sepak bola lantaran gol kedua Inggris pada pertandingan itu tercipta setelah penyerang Raheem Sterling terjatuh di kotak penalti pada menit ke-102.

Wasit Danny Makkelie menunjuk titik putih setelah pemain sayap Manchester City itu terjatuh meski tayangan ulang video pertandingan menunjukkan ada sedikit kontak yang dilakukan oleh Joakim Maehle.

Namun, Keputusan penalti itu tetap diambil setelah wasit mengecek VAR. Dalam eksekusinya, tendangan penalti Harry Kane ditepis oleh Kasper Schmeichel, tetapi striker Tottenham langsung menyambar bola rebound tersebut dan gol.

Arsene Wenger menyoroti penalti tersebut. Menurut dia, keputusan wasit dalam laga tersebut yang memberikan penalti karena Sterling dijatuhkan tidak tepat.

"Tidak ada penalti. Saya tidak mengerti kenapa," ujarnya ketika dimintai pendapat sebagai pengamat oleh BeinSport.

Ini bukan kali pertama Wenger menyoroti penalti yang disebabkan aksi Sterling. Pada 2017, Wenger juga menuduh Raheem Sterling melakukan diving atau pura-pura jatuh dan juga mengkritik wasit setelah Arsenal dikalahkan Manchester City 3-1 di Liga Inggris.

“Saya yakin itu bukan penalti. Kami tahu bahwa Raheem Sterling melakukan diving dengan baik, dia melakukannya dengan sangat baik,” katanya.

Adapun, usai pertandingan Inggris vs Denmark, Warganet menyebut Sterling melakukan diving atau pura-pura terjatuh.

Warganet pun menyebut Sterling telah merebut kemenangan dari Denmark. Hal ini ramai diserukan warganet di sejumlah platform media sosial.

Di Twitter, kata 'diving' menjadi salah satu trending topic  dan dikaitkan dengan aksi Raheem Sterling yang menyebabkan Inggris memiliki peluang mencetak gol melalui penalti.

Akun Instagram resmi Euro 2020, @euro2020, yang mengunggah foto para pemain Denmark pascapertandingan pun diserbu warganet. Mayoritas mengomentari pertandingan dengan menyebut bahwa pertandingan telah 'dirampok' (robbed) dari Denmark.