Bisnis.com, JAKARTA – Swedia akan bertarung kontra Slovakia dalam matchday kedua Grup E Piala Eropa (Euro) 2020 pada Jumat (18/6/2021) mulai pk. 20.00 WIB.
Slovakia berbekal kemenangan 2–1 atas Polandia, sedangkan Swedia mampu mengimbangi tim favorit juara Spanyol tanpa gol di laga pembuka mereka.
Ini pertemuan kedua Slovakia dan Swedia sejak seri pada 2018 dan pertandingan nanti sama ketatnya. Kemenangan akan langsung melontarkan ke 16 Besar bagi Slovakia dan menapakkan satu kaki pada fase gugur Euro 2020 bagi Swedia.
Kefleksibelan taktis menjadi ciri kualitas tim Janne Andersson yang memaksa Spanyol hanya memetik satu poin dan kefleksibelan ini pula yang akan menjadi kunci Swedia dalam menghadapi tim yang lebih lemah dibandingkan dengan lawannya terdahulu.
Slovakia yang menang mengejutkan di antaranya karena gol bunuh diri Wojciech Szczesny dan satu gol setelah Polandia kehilangan satu pemain akibat terkena kartu merah, sepertinya sulit mengulang memetik poin penuh dari tim berpengalaman Swedia, apalagi Slovakia memang tak pernah mengalahkan Swedia.
Janne Andersson lebih percaya diri karena yakin intensitas tekanan Slovakia tak akan setinggi Spanyol, sebaliknya Swedia berkesempatan wajah baru yang menyerang. Namun, pelatih Slovakia Stefan Tarkovic sudah memperkirakan hal ini dari tim yang disebutnya memiliki kualitas lebih hebat dari Polandia yang mereka kalahkan di laga pembuka.
Melawan Spanyol, Swedia hanya 15 persen mengusai bola, hanya 161 umpan, sebaliknya Spanyol 917 umpan. Swedia memarkir hampir semua pemainnya di belakang, tetapi melakukan hal semacam itu selama 90 menit adalah juga bukti ketangguhan tim ini, apalagi kala menghadapi tim seofensif Spanyol.
Namun, Swedia tak akan mengadopsi pola bermain sederhana seperti itu saat melawan Slovakia. Ironisnya Slovakia malah cenderung mengadopsi cara Swedia saat melawan Spanyol itu untuk menjinakkan Swedia.
"Slovakia berbeda mainnya [dibandingkan dengan Spanyol]," kata gelandang Swedia Kristoffer Olsson seperti dikutip AP. "Itu artinya kami punya rencana bermain berbeda yang berarti kami bakal menata ulang strategi kami."
Oleh karena itu, pada pertandingan keempat Euro 2020 yang diadakan di St. Petersburg ini, Swedia yang akan balik mengurung Slovakia.
Slovakia juga kemungkinan akan jauh lebih sulit mendapatkan poin dari Swedia. Tetapi Slovakia memiliki senjata lain pada diri Marek Hamsik yang hafal gaya bermain Swedia berkat bermain untuk klub Swedia, IFJ Gothenburg sejak Maret lalu, setelah lama bersama Napoli dan kemudian Dalian di China.
"Liga Swedia itu penuh dengan pertarungan, sangat mengandalkan fisik, sangat penuntut dan berbeda jauh sekali dengan pengalaman dalam karir saya sejauh ini," kata Hamsik.
Dan Timnas Swedia adalah reflikasi atmosfer Liga Swedia itu. Oleh karena itu, visi Hamsik tentang Swedia menjadi sangat penting di sini. Apalagi sekalipun sudah berusia 33 tahun, kualitas Hamsik masih di atas kebanyakan pemain Slovakia, dalam hal sentuhan, kepekaan dan membawa waktu kapan menyalurkan bola.
Kalau dalam tim Slovakia seorang pemain seperti Hamsik begitu instrumental, tidak demikian dengan Swedia karena tim ini memiliki skuad yang diisi pemain dengan kulitas lebih merata. Mereka tengah tersemangati oleh masuknya lagi pemain sayap Dejan Kulusevksi untuk memperkaya opsi serang mereka.
Swedia memiliki alasan optimistis bisa merebut poin penuh, tetapi pola permainan Swedia saat menghadapi Spanyol yang akan diadopsi Slovakia, bisa memupus impian 3 poin.