Bisnis.com, JAKARTA - Aksi para bintang sepak bola yang menyingkirkan sejumlah produk sponsor Euro 2020 dari meja saat konferensi pers menjadi sorotan dunia.
Aksi itu diawali oleh megabintang Portugal Cristiano Ronaldo yang menyingkirkan botol Coca-Cola dari meja konferensi pers pascapertandingan negaranya dengan Hungaria Selasa (15/6/2021) malam WIB. Pemain berusia 36 tahun itu menempatkan produk tersebut di luar pandangan kamera.
Usai menunjukkan ekspresi mengerikan ketika memindahkan botol minuman bersoda, pemain Juventus itu lantas menunjukkan dan menempatkan botol air mineral di tengah meja. "Aqua," demikian kata Ronaldo kepada awak media.
Dilansir Marca, tindakan Ronaldo menyebabkan kehebohan dengan harga saham Coca-Cola anjlok US$4 miliar (sekitar Rp57 triliun) karena pesepakbola paling terkenal di dunia itu mendesak jutaan penggemarnya untuk membuang minuman berkarbonasi itu demi air.
Cristiano Ronaldo was angry because they put Coca Cola in front of him at the Portugal press conference, instead of water! ?
— FutbolBible (@FutbolBible) June 14, 2021
He moved them and said "Drink water" ?pic.twitter.com/U1aJg9PcXq
Adegan serupa terjadi usai laga Grup F Piala Eropa (Euro) 2020 antara Jerman dan Prancis yang digelar di Allianz Arena di Munchen, Rabu (16/6/2021) dini hari WIB. Kali ini pelakunya adalah gelandang Prancis Paul Pogba.
Dalam konferensi pers pasca-pertandingannya, pemain Muslim itu menyingkirkan sebotol bir Heineken dari meja.
Baca Juga
Teranyar, pemain Italia Manuel Locatelli melakukan aksi serupa. Dalam konferensi pers usai negaranya mengalahkan Swiss 3-0, Kamis (17/6/2021) dini hari WIB, dia juga memindahkan dua botol Coca-Cola dari pandangan kamera dan meletakkan botol airnya sendiri di depannya.
Marca mewawancarai pakar pensponsoran (sponsorship) olahraga untuk mengetahui pandangannya soal tindakan yang dilakukan para bintang sepak bola tersebut.
Aksi Locatelli menyingkirkan botol Coca-Cola saat konpers, dan menggantinya dengan air mineral - Metro.co.uk.
Carlos Canto, CEO konsultan SPSG, menilai aksi tersebut tidak akan terjadi di Amerika Serikat. Aturan yang ketat di negara itu terkait pensponsoran meminimalkan aksi serupa terjadi.
"Jika hal seperti ini terjadi di NFL atau NBA, pemain akan dihukum. Mereka memiliki aturan disiplin yang sangat ketat, Anda tidak boleh melakukan hal seperti itu," tegasnya.
Dia menegaskan UEFA selaku penyelenggara Euro 2020 seharusnya melindungi para sponsor sehingga insiden serupa bisa dicegah.
"Ada tiga pihak yang terlibat: Coca Cola, Cristiano Ronaldo dan UEFA. Jika saya adalah Coca Cola, saya akan segera menelepon [UEFA] untuk mengatakan, Anda harus melindungi saya," kata Canto.