Bisnis.com, JAKARTA – Ujung tombak klub Jerman Borussia Dortmund Erling Braut Haaland telah menjadi superstar, bahkan ofisial pertandingan pun tampaknya menginginkan tanda tangannya.
Setelah kekalahan 1–2 Borussia Dortmund dari Manchester City dalam leg pertama perempat final Liga Champions, salah satu asisten wasit asal Rumania mengikuti Haaland menyusuri terowongan di Stadion Etihad, dengan bendera di bawah lengannya.
Dia meminta Haaland, yang juga pemain Timnas Norwegia, menandatangani kartu merah dan kuning yang dia keluarkan dari saku atasnya.
"Anda seharusnya tidak melakukan itu," kata pakar BT Sport Owen Hargreaves, mantan gelandang Timnas Inggris, Bayern Munchen, Manchester United, dan Manchester City.
"Para ofisial memiliki tugas yang harus dilakukan dan babak pertama yang sulit. Mereka melakukan banyak kesalahan. Anda bisa menjadi penggemar, tetapi Anda tidak bisa melakukannya di depan pemain lain, itu tidak benar."
Namun, pelatih Manchester City Pep Guardiola, yang sempat ingin mengontrak Haaland, tampak tak terlalu rewel. "Mungkin dia fan Haaland. Mungkin itu untuk anaknya. Saya belum pernah melihat hal demikian sebelumnya, tetapi wasit dan hakim garis telah melakukan pekerjaan dengan baik. Itu saja."
Baca Juga
Wasit Ovidiu Hategan dan timnya terlibat dalam dua insiden kontroversial di babak pertama, terutama keputusan untuk menganulir gol Jude Bellingham.
Pemain remaja asal Inggris itu mengira dia telah menyamakan kedudukan untuk Dortmund saat dia menaklukkan Ederson Moraes, tetapi wasit menganggapnya melanggar kiper ManCity itu dan justru memberi kartu kuning kepada Bellingham.
Tayangan ulang menunjukkan bahwa itu bukan pelanggaran, tetapi karena permainan telah dihentikan setelah peluit dibunyikan, itu tidak bisa lagi dibatalkan oleh asisten video wasit.
Perangkat pertandingan juga menghadiahkan penalti kepada City ketika Emre Can tidak melanggar Rodri. Namjun, keputusan penalti itu kemudian dibatalkan setelah wasit menyaksikan tayangan video asisten wasit (VAR).