Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Jepang bakal membatasi jumlah delegasi yang akan mendampingi para menteri dan pemimpin asing dalam Olimpiade Tokyo untuk meminimalisasi penularan virus Covid-19.
Jumlah staf pendamping dibatasi maksimal 11 orang per kepala negara, sedangkan delegasi tingkat kabinet dibatasi lima orang, demikian laporan kantor berita Kyodo yang dikutip Reuters dan dilansir Antara pada Senin (15/3/2021).
Para tamu VIP juga akan diminta menjalani tes Covid-19 dalam 72 jam sebelum terbang ke Jepang dan akan dites ulang pada saat kedatangan.
Sebelumnya, Sankei melaporkan bahwa Pemerintah Jepang juga tengah mempertimbangkan membatasi jumlah penonton Olimpiade Tokyo hingga 50 persen dari kapasitas stadion karena kekhawatiran risiko penularan Covic-19.
Meski jumlah kasus akibat virus corona di Jepang relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat, beberapa wilayah termasuk Tokyo masih menetapkan status darurat Covid-19 sehubungan dengan munculnya gelombang ketiga pandemi di negara tersebut.
Menurut berbagai laporan, Jepang telah memutuskan menggelar Olimpiade tanpa penonton dari luar negeri, tetapi Presiden Komite Penyelenggara Tokyo 2020 Seiko Hashimoto mengatakan belum ada keputusan yang diambil. Keputusan terkait penonton ditetapkan akhir bulan ini.
Baca Juga
Panitia telah berulang kali berbicara tentang tekad mereka menggelar Olimpiade tahun ini dengan segala cara, meskipun dukungan publik rendah. Olimpiade Tokyo yang tertunda setahun akibat pandemi Covid-19 dijadwal ulang menjadi 23 Juli–8 Agustus 2021.