Bisnis.com, JAKARTA – Kirab obor Olimpiade Tokyo dijadwalkan digelar bulan ini dan kemungkinan akan sangat membatasi jumlah penonton yang tetap dapat melihatnya di rute kirab tersebut.
Surat kabar Jepang melaporkan bahwa penyelenggara khawatir orang-orang berdesakan dalam acara pada 25 Maret di Fukushima, dan kemungkinan akan melarang kehadiran 3.000 penonton seperti yang direncanakan.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 telah menetapkan aturan ketat karena pandemi Covid-19 terkait dengan kirab obor tersebut, yang dibatalkan pada 2020 setelah keputusan bersejarah penundaan Olimpiade tahun lalu.
Orang-orang akan dilarang keras bersorak-sorai di sepanjang rute kirab dan hanya diperbolehkan menonton dari bagian yang dekat dengan rumah mereka, serta menghindari keramaian.
Penonton juga diwajibkan menggunakan masker dan diminta untuk menyemangati dengan tepuk tangan, tidak diperbolehkan berteriak atau bersorak. Porsi kirab obor juga dapat dikurangi jika ada kepadatan berlebih.
Panitia penyelenggara sedang berjuang melawan keraguan tentang pelaksanaan Olimpiade pada musim panas ini, dan telah meluncurkan buku peraturan yang berisi berbagai tindakan penanggulangan virus Covid-19.
Baca Juga
Penyelenggara akan memutuskan bulan ini apakah Olimpiade Tokyo dapat dihadiri penonton dari luar negeri, sementara batasan jumlah penonton secara keseluruhan ditetapkan bulan depan.