Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kehadiran Penonton di Olimpiade Tokyo Ditentukan Akhir Bulan Ini

Kehadiran penonton di Olimpiade Tokyo akan ditentukan pada akhir bulan ini, terkait dengan pandemi Covid-19 yang terus merebak.
Seorang anak berpose untuk foto dengan cincin Olimpiade di depan Museum Olimpiade Jepang di Tokyo, Jepang, Senin (17/2/2020)./Antara/Reuters
Seorang anak berpose untuk foto dengan cincin Olimpiade di depan Museum Olimpiade Jepang di Tokyo, Jepang, Senin (17/2/2020)./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Para pejabat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo sepakat bahwa keputusan terkait dengan kehadiran penonton asing pada pesta olahraga 4 tahunan itu ditetapkan pada akhir Maret 2021.

Selepas melakukan rapat virtual bersama Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, Gubernur Tokyo Yuriko Koike, dan Presiden Komite Penyelenggara Tokyo 2020 Seiko Hashimoto, Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa mengatakan mereka juga sepakat bahwa kepastian jumlah penonton yang diizinkan menyaksikan pertandingan di setiap venue diputuskan pada akhir April.

“Kami berada di situasi sulit dan keputusan harus diambil secara hati-hati,” kata Marukawa seperti dikutip dari kantor berita Jepang Kyodo pada Rabu (3/3/2021).

Sementara itu, Presiden IOC Thomas Bach dalam sambutannya menyatakan bahwa panitia Tokyo 2020 harus fokus pada penyelenggaraan Olimpiade yang “aman, terjamin, dan adil bagi seluruh atlet.”

Bach menambahkan bahwa panitia harus memprioritaskan langkah pencegahan penularan virus serta keselamatan semua peserta. Hal tersebut merupakan kunci keberhasilan Olimpiade yang akan dibuka sekitar kurang dari 5 bulan lagi.

“Ini kewajiban kita bersama untuk menjamin keselamatan semua pihak, termasuk warga Jepang dan penduduk Tokyo,” kata Bach.

Presiden Komite Penyelenggara Tokyo 2020 Seiko Hashimoto juga menekankan pentingnya pelaksanaan Olimpiade yang aman. Panitia, kata dia, harus mempelajari langkah-langkah pencegahan penyebaran varian baru virus corona dari Inggris.

Tokyo telah menetapkan status darurat Covid-19 sejak Januari lalu ketika sekitar 4.000 kasus infeksi virus corona bertambah setiap harinya. Status itu rencananya dicabut pada 7 Maret. Namun, Pemerintah Jepang berencana memperpanjang status darurat Covid-19 meski jumlah kasus baru belakangan menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper