Bisnis.com, JAKARTA – Sedikitnya 1.000 sukarelawan Olimpiade 2020 Tokyo, yang diundur ke tahun ini, mengundurkan diri selama sebulan terakhir menyusul pernyataan kontroversial mantan Presiden Komite Penyelenggara Yoshiro Mori yang berujung pengunduran dirinya.
Relawan yang bertugas, mulai dari pembimbing, penerjemah, hingga pengantar pengunjung ramai-ramai mengundurkan diri. Penurunan jumlah relawan bisa menjadi kendala terbaru pada pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, yang diundur menjadi 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Meski demikian begitu, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengatakan tidak semua relawan yang mengundurkan diri baru-baru ini karena terpengaruh komentar Mori. Jajak pendapat menunjukkan sukarelawan berulang kali mengungkapkan keprihatinannya tentang virus Covid-19.
Jumlah total relawan yang direkrut pada Tokyo 2020 mencapai 80.000 orang dan penyelenggara menjamin pelaksanaan Olimpiade tidak akan terpengaruh, karena jumlah relawan yang berhenti hanya sekitar satu persen dari total keseluruhan relawan yang sudah terdaftar.
Sebanyak 30.000 sukarelawan lainnya telah direkrut secara terpisah oleh Pemerintah Metropolitan Tokyo. Namun, mereka belum bisa dimintai komentarnya mengenai jumlah relawan yang telah mundur.
Penundaan Olimpiade juga memengaruhi jumlah relawan tertentu. Sebelumnya, mereka berada dalam posisi siap membantu pada tahun lalu, tetapi tidak bisa menyalurkan tenaganya pada pelaksanaan tahun ini.
Baca Juga
Alasannya beragam, mulai dari perubahan jadwal pekerjaan tetap mereka, perubahan gaya hidup, hingga urusan keluarga seperti merawat anak mereka.