Bisnis.com, JAKARTA – Petenis Kanada peringkat 11 dunia Denis Shapovalov marah ketika wasit menolak permintaannya untuk buang air kecil di toilet saat pertandingannya di Australia Terbuka melawan Jannik Sinner (Italia).
Shapovalov, yang berdarah Rusia tetapi lahir di Israel, dipaksa menjalani lima set sebelum menaklukkan petenis muda Sinner dalam pertarungan di Melbourne pada Selasa (9/2/2021) dini hari WIB.
"Apa yang terjadi jika saya harus ke toilet sekarang?" tanya petenis berusia 21 tahun itu, "Apakah saya akan didenda? Saya tidak peduli!" dia mengomel kepada wasit asal Jerman Nico Helwerth yang menolak permintaannya.
"Apa maksud anda bahwa saya tidak bisa meninggalkan lapangan? Apakah anda akan mendiskualifikasi saya? Saya harus buang air kecil!"
Dia meninggikan omelannya ketika wasit juga berkeras tidak memberikan izin. "Saya akan kencing di celana! Saya akan kencing di dalam botol!"
Setelah melewati pertandingan babak pertama yang penuh tekanan 3-6 6-3 6-2 4-6 6-4 dalam waktu kurang dari 4 jam, dia menyatakan perlu lebih sering pergi ke toilet dibandingkan dengan petenis lainnya.
"Pertama-tama, saya hanya boleh mengelap keringat dan mendinginkan kepala saya. Namun, menurut saya, itu aturan yang bodoh. Khususnya bagi saya yang punya kantung kemih terkecil, saya harus buang air kecil di setiap set. Jadi, itu sulit, terutama saat berada di lapangan begitu lama." ujarnya.
"Sebelum pertandingan saya sudah mencoba untuk menghidrasi sebanyak mungkin, tapi tetap saja harus harus kencing lagi," paparnya.
Peraturan turnamen menyatakan bahwa pemain hanya berhak untuk satu kali istirahat ke toilet selama pertandingan yang berlangsung tiga set dan dua kali untuk lima set.
"Saya pikir kami harus bisa lebih banyak istirahat dan pergi ke toilet, karena kami bisa berada di lapangan selama 3 hingga 4 jam," tambah Shapovalov.
Pada babak selanjutnya Shapovalov akan menghadapi Bernard Tomic dari Australia.