Bisnis.com, JAKARTA – Petenis asal Skotlandia Andy Murray mengaku tak heran Novak Djokovic menyabet gelar juara kesembilan Australia Terbuka pada Minggu (21/2/2021) karena talenta-talenta muda di tur tenis belum mampu menandingi tiga petenis top dunia.
Petenis Rusia Daniil Medvedev berhasil mencapai partai final single putra Australia Terbuka di Melbourne, tetapi kemudian dikalahkan oleh Djokovic, petenis nomor satu dunia dari Serbia.
Dengan kemenangan tersebut, 16 pertandingan final single putra dari 18 edisi terakhir Australia Terbuka, atau sejak 2004, dimenangkan oleh tiga petenis top dunia, yakni Djokovic, Roger Federer. dan Rafael Nadal.
Perinciannya, Djokovic sembilan kali juara dan merupakan rekor terbanyak, Federer enam kali, sedangkan Nadal hanya satu kali yaitu pada 2009, menaklukkan Andy Murray.
Dua edisi lainnya sejak 2004 yang dijuarai selain tiga petenis itu ialah edisi 2005 yang dimenangi Marat Safin (Rusia) dan edisi 2014 yang dimenangi Stanislas Wawrinka (Swiss).
“Saya berharap laga final itu akan berlangsung sengit, tapi saya tahu sebagus apa permainan Novak, dan saat itu dia benar-benar bersemangat,” kata Murray pada Rabu (24/2/2021).
“Bermain di final Grand Slam memang berbeda rasanya jika dibandingkan dengan perempat final atau semifinal. Apalagi kalau berhadapan dengan lawan yang sudah 17 kali memenangkannya,” kata Murray yang mengundurkan diri dari Australia Terbuka 2021 karena positif Covid-19.
“Ada perasaan tertekan, dan pemain-pemain muda biasanya menunjukkan perasaan itu,” ungkap Murray.
Petenis 33 tahun itu mengaku tak banyak menyaksikan jalannya turnamen Australia Terbuka karena kecewa tidak bisa ikut berpartisipasi.
“Saya tidak banyak menonton jalannya pertandingan, karena saya benar-benar berharap bisa tampil di sana. Saya bahkan sampai berhenti mengikuti akun media sosial para petenis karena memang tidak ingin melihat mereka,” tambah pemegang tiga gelar juara Grand Slam itu.
