Bisnis.com, JAKARTA – Hampir 60 persen responden warga Jepang menilai Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori tidak layak menjalankan perannya, berdasarkan hasil jajak pendapat Kyodo yang dikutip Reuters pada Minggu (7/2/2021).
Jajak pendapat via telepon menemukan bahwa dari 1.023 responden, hampir 60 persen mengatakan Mori tidak layak untuk posisi itu dan hanya 6,8 persen responden yang mengatakan dia cocok untuk peran tersebut.
Olimpiade Tokyo ditunda tahun lalu karena pandemi Covid-19 dan dijadwalkan ulang untuk berlangsung tahun ini mulai 23 Juli.
Jajak pendapat itu digelar setelah mantan perdana menteri Jepang berusia 83 tahun itu mengeluarkan pernyataan kontroversial pekan ini. Dalam sebuah rapat dewan olahraga nasional, dia menyebut perempuan berbicara terlalu lama dalam rapat.
Akibat ucapannya itu muncul arus kritik besar-besaran. Dia kemudian meminta maaf pada pertemuan dengan Komite Olimpiade Jepang, tetapi menolak untuk mengundurkan diri dari jabatannya sekarang.
Pada hari yang sama Kyodo juga melaporkan bahwa seorang wanita anggota Dewan Rugbi Nasional (JRFU) mengaku bahwa komentar Mori ditujukan padanya.
Yuko Inazawa, yang menjadi anggota dewan perempuan pertama JRFU pada 2013, berkata "secara naluriah saya mengira dia mengacu pada saya".
"Konferensinya berlarut-larut karena saya mengajukan pertanyaan dari sudut pandang saya sebagai seorang amatir," kata Inazawa, satu dari lima perempuan di dewan JRFU. "Tapi itu sama sekali berbeda dengan mengatakan bahwa wanita membuat (jalannya) konferensi menjadi lama."
Mori—PM jepang April 2000 hingga 2001—menjabat sebagai presiden JRFU selama 10 tahun hingga 2015 dan diangkat sebagai ketua kehormatan hingga sesaat sebelum Piala Dunia Rugbi 2019.