Bisnis.com, JAKARTA – Penyerang Barcelona asal Prancis, Antoine Griezmann, memutuskan untuk menghentikan kesepakatannya dengan Huawei, karena perusahaan teknologi informasi China itu diduga terlibat dalam aksi tekanan oemerintahnya ke muslim Uighur di Xinjiang.
Laporan baru-baru ini menuding Huawei telah menguji perangkat lunak dalam pengembangan sistem 'pengawasan Uighur' melalui program pengenalan wajah. Griezmann menjadi duta merek untuk Huawei sejak 2017.
"Menyusul kecurigaan kuat bahwa Huawei telah berkontribusi pada pengembangan 'peringatan Uighur' melalui penggunaan perangkat lunak pengenal wajah, saya segera mengakhiri kemitraan saya dengan perusahaan," katanya di akun Instagram-nya yang dikutip Reuters, Jumat.
Huawei telah membantah keras klaim tersebut dan mengatakan kepada BBC bahwa mereka "sedih" dengan keputusan yang diambil oleh pemenang Piala Dunia 2018 tersebut.
"Kami ingin menyampaikan undangan untuk berbicara dengannya (Griezmann) secara pribadi, untuk menjelaskan pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan di tingkat tertinggi, di dalam perusahaan, untuk menangani masalah hak asasi manusia, kesetaraan, dan diskriminasi di semua tingkatan, dan untuk meyakinkan ia, serta semua pelanggan dan mitra kami, bahwa Huawei menangani masalah ini dengan sangat serius," tulis Huawei dalam sebuah pernyataan mereka yang dikutip BBC.
China telah mendapatkan serangkaian kritik keras atas perlakuannya terhadap minoritas Uighur.
PBB sebelumnya mengatakan lebih dari 1 juta warga Uighur dan sebagian besar penduduk berbahasa Turki muslim di Xinjiang telah ditahan dalam kamp-kamp beberapa tahun terakhir.
Beijing secara konsisten membantah melakukan penganiayaan dan mengatakan kamp-kamp itu dirancang untuk memberantas terorisme dan meningkatkan peluang kerja.