Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta proses renovasi dan lapangan untuk Piala Dunia U-20 selesai sesuai jadwal dan tak dimundurkan proses pengerjaannya.
"Saya yakin dengan pengalaman PT Nindya Karya dan PP Persero bisa menyiapkan venue seperti Asian Games. Ini waktunya enam bulan dan tidak ada alasan untuk mundur," kata Basuki dalam acara penandatanganan MoU renovasi sarana-prasarana Piala Dunia U-20 secara virtual di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Dalam proses pengerjaannya, PUPR membagi dalam tiga paket pelaksanaan renovasi, pertama paket Bali, paket Surakarta, dan paket tiga provinsi. Ketiga paket itu menelan anggaran sekitar Rp314,7 miliar.
Adapun rinciannya meliputi satu stadion Kapten I Wayan Dipta dan empat lapangan latihan dengan nilai kontrak Rp152,9 miliar. Kemudian paket pengerjaan Stadion Manahan Solo dan empat lapangan latihan dengan nilai kontrak Rp78,8 miliar.
Terakhir paket ketiga yang meliputi tiga lapangan di Jawa Barat, satu lapangan di Madura, dan tiga lapangan di Palembang memiliki nilai kontrak Rp83 miliar. Basuki ingin agar dalam enam bulan, lapangan sudah siap dipakai oleh negara-negara peserta Piala Dunia U-20.
Bagi Basuki, renovasi stadion dan lapangan itu bisa menjadi titik balik dalam peningkatan prestasi olahraga nasional terutama sepakbola. Sarana dan prasarana olahraga yang mumpuni dan sesuai standar internasional bakal seiring dengan peningkatan prestasi olahraga nasional.
Baca Juga
Oleh karena itu dia meminta agar setelah Piala Dunia U-20, stadion dan lapangan yang sudah direnovasi bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Untuk menghadapi Piala Dunia, kita imbangi dengan sarana dan prasarsana yang lebih baik untuk dapat digunakan. Dengan sarana dan prasarana yang baik, dengan fasilitas latihan yang baik, akan menghasilkan apa yang kita harapkan," kata dia.