Bisnis.com, JAKARTA – Ketika Real Madrid memboyong James Rodriguez dari AS Monaco setelah penampilannya yang spektakuler bersama Timnas Kolombia di Piala Dunia 2014, sepertinya mereka telah mendapatkan salah satu talenta besar generasi ini.
Namun, pada perkembangannya ternyata tidak seperti itu dan belakangan dia menuju pintu keluar di Santiago Bernabeu.
Selama beberapa pekan terakhir pertanyaannya lebih kepada siapa yang paling menginginkannya daripada apakah Madrid akan menjual.
Rival sekota Atletico Madrid secara teratur disebut sebagai kandidat utama, tetapi SportWitness pada Rabu (13/5/2020) malam WIB, sebagaimana dikutip Football Espana, menerjemahkan laporan dari Amerika Selatan, ada nama baru peminat James, yakni klub Liga Primer Inggris Everton.
Dikelola oleh pelatih kondang Carlo Ancelotti dan terlihat lebih baik daripada yang mereka miliki selama bertahun-tahun, dan dengan uang yang memadai untuk mendukungnya, klub berjuluk The Toffees menjadi semakin ambisius dengan para pemain yang mereka boyong.
Ini bukan operasi yang mudah untuk dilakukan karena Atletico sudah cukup jauh di garis depan untuk mendapatkan jasa James, dan mungkin si pemain sendiri lebih memilih untuk tinggal di Madrid di mana dia sudah merasa nyaman daripada mengambil risiko besar pindah ke Liga Primer..
Baca Juga
James David Rodríguez Rubio, begitu nama lengkap gelandang srang berusia 28 tahun itu, memulai karir profesional bersama klub Kolombia Envigado pada 2006. Berselang 2 tahun, dia merantau ke Argentina untuk vberseragam Banfield.
Dia memperluas perantauannya ke Eropa dengan bergabung ke klub Portugal Porto pada 2010 dan 3 tahun kemudian merambah Ligue 1 Prancis bersama AS Monaco.
Hanya satu musim, dia dilamar Real Madrid. Selama dua musim terakhir dia dipinjamkan ke juara Jerman Bayern Munchen.
James berperan sangat penting ketika membawa Kolombia finis di 8 besar Piala Dunia 2014 di Brasil saat kondisi tim pincang akibat penyerang andalan Radamel Falcao cedera. James menjadi top skor dengan enam gol, sedangkan posisi 8 besar menjadi raihan tertinggi Kolombia sepanjang sejarah Piala Dunia.
