Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Depan Liga Inggris Masih Suram Meski Sudah Dapat Lampu Hijau

Kemungkinan Liga Inggris dihentikan sempat menjadi pembicaraan hangat dalam pertemuan antar klub pada Senin kemarin.
Lambang Liga Inggris/Antara
Lambang Liga Inggris/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Liga Inggris terancam dihentikan total setelah pertemuan antar klub terjadi pada Senin kemarin. Seorang pemilik klub Liga Inggris mengatakan kepada Sky Sports bahwa mereka akan menghadapi musim panas yang berantakan jika kompetisi tak diteruskan.

Pemilik klub yang tak mau identitasnya diungkap tersebut menyatakan bahwa mayoritas pemain tak mau kembali bertanding di tengah pandemi virus corona. Selain itu, menurut dia, tim yang nantinya terdegradasi juga mengancam akan melakukan gugatan jika musim ini tak diselesaikan di lapangan.

Sumber tersebut menyatakan bahwa terdapat setidaknya 40 persen peluang Liga Inggris dihentikan total. Hal itu, menurut dia akan memicu musim panas yang kacau bagi tim-tim Liga Inggris.

"Tak ada yang tahu bagaimana menghadapi masalah ini jika kami tak bermain lagi. Saya meyakini bahwa solusi terbaik adalah tidak melakukan degradasi dan musim depan bisa dilakksanakan dengan 22 tim dengan Leeds United dan West Brom promosi," ujar si sumber.

Kemungkinan Liga Inggris dihentikan sempat menjadi pembicaraan hangat dalam pertemuan antar klub pada Senin kemarin. FA, PSSI-nya Inggris, telah menyatakan bahwa mereka tak akan membiarkan kompetisi dihentikan tanpa ditentukan siapa pemenangnya atau meniadakan degradasi.

Dengan situasi seperti itu, satu-satunya solusi untuk menentukan jatah degradasi adalah dengan formula poin-per-pertandingan. Dengan formula seperti itu, tiga tim terbawah saat ini - Bournemouth, Aston Villa dan Norwich City - dipastikan terdegradasi ke divisi dua musim depan.

Namun hal itu dianggap tak adil karena diantara tim terbawah terdapat tim yang telah lebih banyak menjalani laga tandang ketimbang laga kandang. Aston Villa misalnya, mereka memiliki sisa 6 pertandingan kandang dari 9 laga sisa karena sudah menjalani laga tandang lebih banyak ketimbang laga kandang.

Jika perhitungan poin-per-pertandingan memasukkan unsur kandang dan tandang, maka dipastikan tim lain akan mengajukan tuntutan karena mereka terdegradasi.

"Apa pun yang terjadi, tim yang terdegradasi pasti akan mengajukan tuntutan. Karena itu saya lebih memilih tidak memberlakukan degradasi musim ini," kata si sumber.

Meskipun demikian, ancaman terbesar bagi kembalinya Liga Inggris sebenarnya datang dari para pemain. Beberapa pemain seperti Sergio Aguero, Raheem Sterling hingga Danny Rose sudah menyatakan kekhawatiran mereka terjangkit Covid-19 jika Liga Inggris kembali digulirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper