Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Prancis telah memutuskan pertandingan olahraga, termasuk Ligue 1 Prancis, dimainkan tanpa penonton di tengah ancaman penyebaran virus corona (COVID - 19).
"Semua pertandingan liga elite Prancis Ligue 1 akan dimainkan dalam stadion tertutup atau dengan maksimum penonton 1.000 orang sampai 5 April akibat wabah virus corona," demikian keputusan pemerintah Prancis, seperti dilansir Antara, Selasa (10/3/2020).
Keputusan itu diganti dengan keputusan LFP yang menetapkan aturan bahwa seluruh pertandingan Ligue 1 dan Ligue 2 akan dimainkan secara tertutup tanpa suporter sampai 15 April.
Keputusan itu ternyata membuat klub peserta Liga merugi.
Presiden Lyon Jean Michel Aulas mengonfirmasi klubnya akan kehilangan sekitar 2 juta euro atau sekitar Rp32 miliar per pertandingan akibat kebijakan tersebut.
"Keputusan tersebut, karena Pemerintah Prancis sedang memerangi wabah COVID-19," kata Jean Michel Aulas saat berbicara dalam BFM Business, seperti dilansir Antara, Rabu (11/3/2020).
Baca Juga
Otoritas setempat memutuskan bahwa pertandingan antara Lyon vs Reims harus dimainkan secara tertutup, meski ini menjadi pukulan finansial. Untuk satu kali pertandingan Ligue 1, pendapatan dari penjualan tiket bisa mencapai sekitar 2 juta euro.
Dengan jumlah pertandingan kandang Lyon pada musim ini, baik untuk tim laki-laki maupun tim perempuan pertama, klub itu diperkirakan kehilangan 20 juta euro atau sekitar Rp320 miliar dari penjualan tiket saja. Hal itu terjadi bila larangan bertanding tanpa penonton berlaku hingga akhir musim 2019-2020.