Bisnis.com, JAKARTA – PSIS Semarang terus berjuang untuk mendapatkan poin di setiap pertandingan Liga 1 2019, termasuk saat bertamu ke markas Persela Lamongan di Stadion Gelora Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat (18/10/2019).
Hal itu tak lain karena posisi Laskar Mahesa Jenar masih belum aman di papan klasemen Liga 1 2019 ini. Tim yang bermarkas di Stadion Moch. Soebroto Magelang ini, berada di peringkat ke-14 dengan 21 poin, dua tingkat di atas zona degradasi.
Bahkan, Septian David Maulana dan kawan-kawan hanya unggul satu gol dari calon lawannya, Laskar Joko Tingkir. Arsitek PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah pun menegaskan akan memaksimalkan semua laga kandang dengan merebut poin maksimal.
“Kalau perlu tiga poin, tapi kalau pun satu poin saya pikir sudah cukup,” kata Bambang.
Juri taktik PSIS Semarang ini juga menyadari posisi timnya yang belum menjauh dari wilayah degradasi. “Kebetulan posisinya juga sama, berebut di bawah, bukan berebut di atas,” ucapnya.
Namun, PSIS Semarang patut percaya diri. Pasalnya, mereka punya tren yang bisa dibanggakan saat tampil di hadapan LA Mania. Dari empat pertemuan di Stadion Surajaya, Laskar Mahesa Jenar dua kali sukses menahan imbang Persela, dan sisanya berakhir dengan kekalahan.
“Ini tantangan buat kami, Persela kalau main di kandang cukup bagus, fighting spirit-nya bagus, kita antisipasi,” ucap Bambang sebagaimana dilansir laman resmi PT Liga Indonesia Baru, operator Liga 1, pada Kamis (17/10/2019).
Apalagi, di dalam skuat Persela bercokol beberapa pemain asing yang dianggap sebagai kunci permainan dari Laskar Joko Tingkir. “Terutama pemain asal Jepang, itu pemain yang menurut saya bagus dan harus diperhatikan, di samping itu duet Brasil juga akan kita antisipasi seperti apa menghadapi mereka nanti bermain,” tuturnya.
Untungnya, kata Bambang, kondisi fisik pemainnya cukup prima setelah laga melawan Bali United ditunda. Hanya satu pemain PSIS Semarang yang absen karena kena sanksi saat klaga tanpa gol melawan Perseru Badak Lampung akhir bulan lalu.
“Waktu yang lumayan untuk kesempatan saya memperbaiki apa yang saya anggap sesuai analisa saya, bukan hanya untuk persiapan melawan Persela, tapi bagaimana saya memperbaiki kelemahan PSIS secara keseluruhan,” ungkap mantan penyerang Timnas Indonesia itu.