Bisnis.com, KAIRO – Uganda berpisah dengan pelatih Sebastien Desabre walaupun negara ini sudah tampil di atas ekspektasi pada Piala Afrika 2019 setelah mencapai 16 besar.
Federasi Sepak Bola Uganda (FUFA) mengungkapkan dalam pernyataan mereka bahwa badan sepak bola itu sudah sepakat mengakhiri kontrak pelatih asal Prancis itu.
"Alasan penghentian kontrak kerja ini adalah demi kebaikan dan perkembangan kedua belah pihak," kata FUFA.
Desabre adalah pelatih kedua yang harus berpisah dengan timnya pada Piala Afrika 2019 setelah tuan rumah Mesir memecat Javier Aguirre beberapa saat setelah negara itu disingkirkan secara mengejutkan oleh Afrika Selatan di fase 16 besar.
Langkah Uganda ini mengejutkan mengingat Desabre justru sukses mengantarkan timnya masuk fase gugur yang untuk pertama kali terjadi dalam 41 tahun terakhir. Desabre pernah berbicara soal perlunya pengembangan sepak bola di Uganda.
Uganda yang memainkan sepak bola menyerang, mengalahkan Republik Demokrasi Kongo pada laga pembuka, mendikte Mesir kendati kalah 0 - 2, seri 1 - 1 melawan Zimbabwe, dan dihentikan Senegal pada 16 besar dengan skor tipis 0 - 1.
Namun, kampanye mereka pada Piala Afrika diwarnai oleh kemelut gaji pemain sehingga para pemain pernah menolak berlatih. Kemelut itu diatasi setelah FUFA memberikan tambahan US$6.000 kepada setiap pemain.
"FUFA mengakui sumbangan Tuan Desabre kepada peningkatan olahraga ini dan organisasi profesional Timnas Uganda masuk kualifikasi putaran final Piala Afrika 2019 dan juga ke 16 besar," tulis FUFA.
Desabre, 42 tahun dan menukangi Uganda sejak Desember 2017, hanya pernah menjadi pemain semiprofesional dan meninggalkan karier pemain sejak dini karena ingin berkonsentrasi menjadi pelatih.