Bisnis.com, JAKARTA – Mantan pegolf nomor satu dunia Tiger Woods masih merasa pantas berlaga di kejuaraan utama golf kelas dunia Masters yang digelar pada 12 - 15 April WIB waktu setempat di Augusta National, Georgia, AS, meski sudah lama paceklik gelar.
"Sepertinya saya merasa telah banyak perbaikan sejak 12 tahun 14 bulan lalu, dan lebih dari itu saya membuktikan masih pantas untuk berlaga di kejuaraan setingkat itu," kata Woods yang pernah pertama kali memenangi turnamen Masters di Augusta itu pada 1997, demikian dilansir situs PGA Tour pada Kamis (11/4/2019).
"Saya sedang berusaha untuk kembali sebagai salah satu pegolf yang bisa memenangi ajang ini," tambahnya.
Rahun lalu tidak ada turnamen yang dimenangi Woods, tapi dia mampu bertengger di urutan kedua dan keenam di dua kejuaraan utama.
Turnamen Masters merupakan kejuaraan utama yang sangat menentukan karier Tiger Woods pada 1997 sebagai tonggak, kemudian 4 tahun kemudian dia melengkapi Tiger Slam di Augusta ini, dalam setahun selanjutnya dia bolak-balik memenangi turnamen.
Dia pernah melakukan pukulan chip-in yang sepertinya mustahil terjadi pada 2005 ketika dia butuh setiap pukulan untuk mengalahkan Chris DiMarco, menyisakan satu dari pukulan yang paling dikenang dalam sejarah turnamen Masters.
Namun, kemenangan pada 14 tahun yang lalu itu menjadi kemenangan terakhirnya di Augusta National, dan sejak itu dia tidak pernah lagi menang di turnamen itu.
Sayangnya, Woods sempat mengkhawatirkan kondisi punggungnya yang sempat terganggu di masa lalu sehingga kini diragukan untuk bisa tampil dengan permainan terbaiknya.
"Bagian yang paling sulit adalah saya tidak bisa berlatih seperti yang saya inginkan, punggung saya masih sering terasa sakit, saya saat ini tidak bisa memukul jauh seperti yang saya biasa lakukan," tuturnya.
"Saya bekerja dengan putting saya dan ketika saya dapat maka saya bisa memukul putt dengan baik, hanya saja saya tidak bisa melakukan segalanya pada saat ini lagi," tambahnya.
Pegolf AS yang pernah merajalela di dunia golf itu sampai saat ini masih menjadi salah satu yang piawai memainkan iron, terutama klab yang lebih panjang, namun persaingan di Masters sudah menjadi hal yang biasa bagi Woods.
