Bisnis.com, JAKARTA – UEFA akan bertemu dengan perwakilan dari klub-klub Eropa pada Selasa (19/3/2019) untuk memulai diskusi tentang masa depan Liga Champions Eropa dan kompetisi Benua Biru lainnya mulai 2024 dan seterusnya, kata otoritas sepak bola Eropa itu pada Senin (18/3/2019).
Kedua belah pihak telah mengisyaratkan perubahan besar pada kompetisi klub Eropa ketika kalender internasional baru mulai berlaku pada 2024.
Union of European Football Associations (UEFA) mengatakan bahwa pertemuan itu akan menjadi sesi brainstorming antara badan tersebut dan European Club Association (ECA) yang mewakili 232 klub.
"Ada pertemuan besok," kata UEFA dalam sebuah pernyataan kepada Reuters pada Senin (18/3/2019). "Tidak ada rahasia tentang sesi brainstorming ini."
UEFA mengatakan akan bertemu dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti para pemain dan liga, pada bulan-bulan berikutnya untuk "bertukar gagasan sebelum proposal konkret dikembangkan dan keputusan dibuat."
Setelah terpilih kembali pada Februari, Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan badan sepak bola Eropa itu akan bekerja dengan ECA untuk menyusun turnamen baru yang akan membawa "dimensi baru" ke sepak bola Eropa.
Ceferin berjanji "kompetisi klub yang sesuai dengan zaman, penuh kegembiraan dan intensitas, serta terbuka."
Dia mengatakan tidak akan ada ancaman Super League yang memisahkan diri selama dia menjadi presiden UEFA dan Andrea Agnelli, presiden Juventus, ketua ECA.
Sebuah laporan di Wall Street Journal pada Minggu (17/3/2019) mengatakan bahwa saran yang dapat dibahas termasuk pementasan pertandingan Liga Champions pada akhir pekan—selama ini digelar pertengahan pekan—dan sistem kualifikasi yang lebih tertutup.
Agnelli sebelumnya menyarankan untuk mengganti pembagian delapan grup yang masing-masing berisi empat tim dengan empat grup saja tetapi masing-masing berisi delapan tim, yang berarti lebih banyak pertandingan.
Kompetisi klub Eropa berlangsung dalam siklus 3 tahun dengan yang sekarang berakhir pada 2021.
Format untuk siklus 2021 - 2024 berikut diputuskan tahun lalu dengan penambahan kompetisi lapis ketiga selain Liga Champions dan Liga Eropa.
Sementara itu, Liga Champions akan mempertahankan format yang sama yang diperkenalkan pada 2018 yang secara kontroversial mengurangi tempat bagi tim dari liga-liga kecil Eropa.
Beberapa pihak mengkritik bahwa sistem distribusi pendapatan UEFA menciptakan efek bola salju karena sebagian didasarkan pada catatan sejarah klub, yang tentu disukai klub-klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, Bayern Munchen, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.