Bisnis.com, JAKARTA — Kucuran pendapatan yang mengucur dari hak siar televisi dan suntikan modal dari konglomerat global mendongkrak kemampuan finansial klub sepak bola di kasta teratas di Inggris.
Data yang dihimpun oleh Financial Times menggambarkan pertumbuhan pesat pengeluaran klub Premier League untuk membayar pemain. Ini tentunya merupakan daya tarik sendiri bagi pemain kelas dunia untuk membela tim sepak bola di Inggris Raya.
Lompatan ekstrem tampak pada total pengeluaran gaji Chelsea pada musim kompetisi 2004/2005. Tahun ini, adalah musim perdana Roman Abrahamovic di Chlesea. Dari 55,9 juta pounds pada musim 2003/2004, pengeluaran gaji Chelsea melonjak ke atas 115 juta pounds.
Beban gaji yang menanjak juga terlihat di Manchester City. Setelah dikuasai Seikh Mansyour dari Abu Dhabi, gaji pemain-pemain Citizen meningkat drastis pada musim 2008/2009. Puncaknya ada di musim 2012/2013 dengan total upah pemain 233,1 juta pounds.
Per musim 2015/2016, klub yang paling royal dengan gaji pemain adalah Manchester United dengan pengeluaran 231 juta pounds. Pengeluaran gaji Manchester City turun pascapenerapan aturan Financial Fairplay. Adapun, Tottenham Hotspur, klub yang menempati posisi tiga pada akhir musim tersebut hanya membayar sekitar 100 juta pounds untuk upah pemainnya.