Bisnis.com, JAKARTA – Bermain di 4 pertandingan selama 363 menit Harry Kane mencetak 6 gol, sedangkan Luca Modric bermain di 5 laga selama 485 menit dengan mengoleksi 2 gol.
-----
Inggris cukup lega karena 11 pemain stater mereka tak satu pun yang cedera. Mampukan mereka mengalahkan Kroasia yang lini tengahnya diakui sangat berbahaya karena berlapis dua dan menjadi kunci serangan.
Hasil reportase Laure James, Koresponden FIFA di Tim Inggris, menyebutkan kondisi skuad Inggris terutama 11 starter dalam kondisi bugar.”Tak ada laporan cedera untuk starter 11,” ujarnya di laman fifa.com.
Inggris mampu menerapkan permainan berbeda ketika di fage grup maupun di babak 16 besar dan 8 besar (perempat final)
“Mereka kini focus menghadapi Kroasia yang memiliki lini tengah sangat berbahaya. Laga Inggris vs Kroasia akan lebih ketat dibandingkan laga Inggris saat mengalahkan Swedia di perempat final,” lanjut James.
Dari hasil blusukannya di Timnas Inggris, James pun akhirnya mendapatkan gambaran 11 starter yang akan diturunkan Gareth Shoutgate di laga semifinal dengan pola 3-5-2. Berikut ini perkiraan line up Inggris.
Penjaga gawang: Jordan Pickford
Lini belakang: Kyle Walker, John Stones, Harry Maguire
Lini tengah: Kieran Trippier, Dele, Jordan Henderson, Jesse Lingard, Ashley Young
Lini depan: Raheem Sterling, Harry Kane.
Dari kubu Kroasia, Vjekoslav Paun, Koresponden FIFA di Tim Kroasia, melaporkan sang Pelatih Zlatko Dalic tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi starter 11-nya kendati harus bermain hingga adu penalti di babak 16 besar dan 8 besar (perempat final).
Kroasia harus bermain 120 menit plus adu penalty di babak 16 besar saat menyingkirkan Denmark (1-1 plus 3-2) pada 1 juli.
Kemudian pada 7 Juli tim besutan Dalic itu kembali harus bermain 120 menit plus adu penalti saat menyingkirkan tuan rumah Rusia (2-2 plus 4-3).
“Selama Piala Dunia 2018, Kroasia telah mengoleksi 9 gol dari delapan pemain yang berbeda. Namun, Dalic sangat yakin dengan kontribusi pemain depan,”tulis laporan Paun di laman fifa.com.
Kroasia kemungkian akan menerapkan pola 4-2-3-1 dengan susunan pemain Kroasia yang akan diturunkan Dalic sebagai starter adalah:
Penjaga gawang: Danijel Subasic
Lini belakang: Sime Vrsaljko, Dejan Lovren, Domagoj Vida, Ivan Strinic
Lini tengah I: Ivan Rakitic, Marcelo Brozovic
Lini tengah II: Ante Rebic, Luka Modric, Ivan Perisic
Lini depan: Mario Mandzukic
Kroasia akhirnya mendapatkan tiket ke final setelah mengalahkan Inggris melalui gol penentu Mandzukic menit 109.
Babak pertama Inggris unggul melalui tendangan bebas Kieran Trippier menit 5.
Kroasia baru bisa menyamakan kedudukan pada Babak II melalui Ivan Perisic menit 68.
Berikut data terakhir pertandingan semifinal Inggris melawan Kroasia yang berlangsung selama 120 menit (2x45 menit plus 2x15 menit)
Gol: Kroasia 2 (Perisic 68, Mandzukic 109), Inggris 1 (Trippier 5)
Serangan ke gawang: Kroasia 22, Inggris 11
Tendangan penjuru: Kroasia 8, Inggris 4
Ball position: Kroasia 54%, Inggris 46%
Pelanggaran: Kroasia 23, Inggris 14
Kartu kuning: Kroasia 2 (Mandzukic,Rebic), Inggris 1 (Walker)
Babak I perpanjangan waktu 2x15 menit berakhi 1-1, sehingga dilanjutkan babak kedua.
Inggris dan Kroasia sama-sama memiliki peluang emas. Di kubu Inggris, sundulan John Stone yang tidak terjangkau penjaga gawang Kroasia, Subasic, masih bis diselamatkan oleh sundulan Sime Vrasljko.
Sementara dari kubu Kroasia, tendangan Mandzukic berhasil diblok dengan paha oleh penjaga gawang Inggris, Pickford.
Babak II perpanjangan waktu berjalan 4 menit, gol Manndzukic membuat Kroasia unggul 2-1. Dengan jeli, Mandzukic mampu memanfaatkan umpan silang Perisic dengan sundulan jauhnya.
Skor pun menjadi 2-1 untuk Kroasia menit 109.
Skor hingga waktu normal 2x45 tetap imbang 1-1, sehingga pertandingan dilanjutkan dengan perpanjagan waktu 2x15 menit.
Babak kedua Kroasia langsung menekan untuk mengejar ketinggalan. Ini dapat dilihat dari volume serangan dan tendangan penjuru Kroasia yang lebih banyak dari Inggris.
Gol: Kroasia 1 (Perisic 58), Inggris 1 (Trippier 5)
Serangan ke gawang: Kroasia 15, Inggris 9
Tendangan penjuru: Kroasia 2, Inggris 2
Offside: Kroasia 5, Inggris 3
Ball position: Kroasia 56%, Inggris 44%
Pelanggaran: Kroasia 16, Inggris 8
Kartu kuning: Kroasia 1 (Mandzukic), Inggris 1 (walker)
Kartu merah: Kroasia 0, Inggris 0
Inggris unggul 1-0 babak pertama melalui tendangan bebas bek kanan Kieran Trippier menit 5.
Data pertandingan terlihat Kroasia mendominasi penguasaan bola dengan 52% ball position dan lebih banyak melakukan serangan.
Gol: Kroasia 0, Inggris 1
Serangan ke gawang: Kroasia 6, Inggris 4
Tendangan penjuru: Kroasia 2, Inggris 2
Offside: Kroasia 0, Inggris 2
Ball position: Kroasia 52%, Inggris 48%
Pelanggaran: Kroasia 10, Inggris 6
Kartu kuning: Kroasia 0, Inggris 0
Kartu merah: Kroasia 0, Inggris 0
Vjekoslav Paun, Koresponden FIFA di Tim Kroasia, melaporkan pemain belakang Kroasia, Sime Vrsaljko, kurang fit karena cedera di lutut. Namun dia tetap diturunkan.
Begitu pula dengan pemain depgan Ante Rebic yang mengalami cedera leher tetapi juga diturunkan membela Kroasia.
"Pelatih Kroasia Zlatko Dalic memutuskan untuk menurunkan tim yang sama persis ketika mengalahkan Argentina," tulis laporan Paun di laman fifa.com.
Sementara itu, Pelatih Inggris Gareth Shoutgate menurunkan susunan yang sama seperti saat menghadapi Kolombia dan Swedia.
Penyelamat akhir bagi Inggris dan Kroasia untuk menggagalkan gol lawan adalah sang penjaga gawang.
Inggris dalam 5 laga di Piala Dunia 2018 masih mengandalkan Jordan Pickford di bawah mistar gawang.
Sementara itu Kroasia masih mengandalkan Danijel Subasic yang baru diturunkan di 4 laga dan absen sekali di laga pamungkas Grup C melawan Islandia. Dalam partai yang sudah tidak menentukan lagi itu, Kroasia menurunkan penjaga gawang Nikola Kalinic.
Berdasarkan data fifa.com, Pickford sudah berlaga 5 kali dengan durasi 480 menit dengan satu kali pengalaman adu penalti saat menyingirkan Kolombia di babak 16 besar.
Selama 5 kali berlaga, Pickford telah melakukan 10 kali penyelamatan gawang dari kemingkinan gol lawan. Tingkat atau indeks penyelamatan Pickford berdasarkan data FIFA adalah 71,4%.
Sementara itu Subasic diturunkan di empat pertandingan dengan durasi 420 menit dengan dua kali pengalaman adu penalti, yaitu di babak 16 besar melawan Denmark dan babak perempat final melawan Rusia.
Subasic berhasil melakukan 12 kali penyelamatan dan indeks penyelamatannya adalah 80%.
Skor Subasic masih di atas Pickford. Apalagi Subasic lebih unggul pengalaman dalam adu penalti dengan 2 laga, sementar Pickford baru satu laga.
Kalau laga semifinal Inggris vs Kroasia harus diselesaikan dengan adu penalti, sangat menarik untuk melihat kepiawaian Pickford vs Sibasic untuk membawa timnya maju ke babak final melawan Prancis.
Siapakah pahlawan kemenangan di Inggris dan Kroasia? Sulit menjawabnya karena pertandingan masih sekitar 2,5 jam lagi.
Namun, menilik dari perjalanan kedua tim menuju partai semifinal, ada perbedaan penentu kemenangan antara Inggris dan Kroasia dalam mengoleksi gol kemenangan dan pencipta golanya.
Gol yang dicatat di data FIFA adalah gol dalam pertandingan normal 90 menit plus perpanjangan waktu 2x15 menit,sedangkan gol saat adu penalti tidak dihitung sebagai catatan rekor pemain yang bertindak sebagai algojo.
Inggris sangat bertumpu kepada Harry Kane. Maklum dari 11 gol yang dikoleksi Inggris dalam 5 pertandingan, sebanyak 6 gol disumbangkan oleh Kane.
Inggri mengoleksi 11 gol yang didapat dari penyisihan Grup G sebanyak 8 gol. Kemudian 3 gol didapat di babak 16 besar dan perempat final.
Di babak 16 besar Inggris mendulang 1 gol ketika bermain imbang 1-1 melawan Kolombia sapanjang waktu normal 90 menit plus perpanjangan waktu 2x15 menit. Inggris pun harus melalui adu penalti untuk menyingkirkan Kolombia.
Di babak 8 besar atau perempat final, koleksi Gol Inggris bertambah 2 ketika menyingkirkan Swedia 2-0.
Bandingkan dengan Kroasia yang baru mengoleksi 10 gol dengan rincian 9 gol dari pemainnya dan 1 gol dari bunuh diri tim lawan, yaitu Nigeria di pertandingan Grup C yang dimenangi Kroasia 2-0.
Selama babak penyisihan Grup C, Kroasia mendulang 7 gol. Kemudian di babak 16 besar, Kroasia mendulang 1 gol saat menyingkirkan Denmark dengan adu penalti (1-1 plus adu penalti 3-2).
Di babak perempat final, pundi gol Kroasia bertambah 2 gol saat menyingkirkan tuan rumah Rusia juga dengan adu penalti (2-2 plus adu penalti 4-3).
Kane vs Modric
Uniknya, 9 gol Kroasia itu diciptakan oleh 8 pemain. Jadi ada 1 pemain yang menjadi top scorer Kroasia. Siapakah dia? Orangnya adalah Luca Modric yang mengoleksi 2 gol.
Dialah yang saat ini menjadi "Harry Kane" Kroasia, bukan Mandzukic yang perannya seperti sama persis seperti Kane.
Menarik untuk membandingkan statistik performa antar Kane dan Modric. Menurut data Fifa.com, Kane bermain selama 363 menit ketika bermain di 4 laga dari 5 laga yang dimainkan Inggris.
Selama 363 menit bermain, Kane berlari di lapangan sejauh 38,7 kilometer dan membuahkan 6 gol.
Sementara itu, Luca Modric bermain 5 kali atau tak pernah absen membela Kroasia sebagai pengatur serangan.
Modric bermasin selama 485 menit dengan menempuh jarak 50,8 kilometer dengan hanya mengoleksi 2.
Sebuah hasil akhir yang timpang. Namun harap dimaklumi Modric memiliki peran yang berbeda, karena dia bukan striker murni seperti Kane.
Modric justru menjadi nafas tim karena berperan sebagai pengatur serangan dengan posisinya di lini tengah.
Cuneyt Cakir ditunjuk sebagai wasit dalam laga semifinal Inggris versus Kroasia.
Wasit asal Turki ini dikenal "tak pelit" untuk menghadiahi kartu kuning bagi pemain nakal.
Berdasarkan dat Worldreferee.com, Cakir sudah memberi hadiah 9 kartu kuning saat menjadi sang pengadil di dua laga Piala Dunia 2018.
Laga perdana yang dia kawal adalah pertandingan Grup B antara Maroko vs Iran 15 Juni 2018, yang dimenangkan Iran 1=0.
Cakir mengeluarkan 4 kartu kuning, yaitu 1 untuk Maroko dan 3 untuk Iran.
Pertandingan kedua yang dia pimpin adalah laga Argentina vs Nigeria 26 Juni yang dimenangkan Argentina 2-1.
Cakir menggajar 5 kartu kuning, yaitu 2 untuk Nigeria dan 3 untuk Argentina.
Dalam pertandingan Babak Kualifikasi Piala Dunia 2018, Cakir telah mengeluarkan 15 kartu kuning dari 5 pertandingan yang dia pimpin. Artinya setiap pertandingan rata-rata Cakir mengeluarkan 3 kartu kuning.
Jadi selama Piala Dunia 2018 di Russia, Cakir rata-rata mengeluarkan 4,5 kartu kuning setiap pertandingan. Tanda-tanda bahwa Cakir lebih galak di putaran final dibandingkan dengan babak kualifikasi Piala Dunia 2018. Waspadalah.
Laga semifinal Inggris vs Kroasia adalah pertandingan ketiga yang dia pimpin. Siapakah yang beruntung mendapatkan hadiah kartu merah atas 'kemurahan hati' Cakir? Kita tunggu saja.