Bisnis.com, MOSKOW - Perhelatan Piala Dunia 2018 diperkirakan tidak akan membawa pengaruh besar terhadap pertumbuhan perekonomian Rusia, meski dari acara tersebut ada beberapa sektor usaha yang bakal meraup keuntungan seperti infrastruktur dan pariwisata.
Sejak terpilih sebagai tuan rumah untuk turnamen musim panas ini pada 2010, Moskow telah menargetkan untuk menampilkan Rusia sebagai negara adidaya global dan menghidupkan kembali sektor ekonomi yang stagnan dengan masuknya turis asing.
Namun, sayangnya, para ekonom mengatakan acara selama sebulan akan berdampak kecil bagi perekonomian dalam jangka pendek, meskipun perbaikan terkait dengan infrastruktur dan investasi dalam pariwisata dapat meningkatkan potensi pertumbuhannya.
"Kami melihat dampak ekonomi yang sangat terbatas di tingkat nasional mengingat durasi terbatas Piala Dunia dan ukuran ekonomi negara yang sangat besar," kata analis di lembaga pemeringkat kredit Moody's, Kamis (31/5/2018).
Saat Joseph "Sepp" Blatter (Presiden FIFA terdahulu) pada 2010 memberikan bola kepada Vladimir Putin tanda Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018/Reuters.
Habiskan Miliaran
Rusia akan menjadi tuan rumah turnamen sepak bola paling bergengsi untuk pertama kalinya dari 14 Juni hingga 15 Juli di 11 kota di bagian Eropa negara itu, dan telah menghabiskan miliaran untuk membangun stadion baru dan meningkatkan infrastruktur yang sudah tua.
Menurut sebuah studi yang dipresentasikan oleh panitia pada bulan lalu, sekitar 570.000 penggemar asing dan 700.000 warga Rusia diperkirakan akan menghadiri pertandingan Piala Dunia.
Meski ada kekhawatiran tidak maksimalnya dampak penyelenggaraan piala dunia ini, dorongan ekstra dalam pariwisata diperkirakan masih akan menguntungkan perekonomian Rusia, dukungan tambahan kemungkinan akan berumur pendek", kata Moody's.
WAKTU AKAN BERBICARA
Selain stadion baru di kota-kota seperti Samara, Saransk dan Nizhny Novgorod, Rusia menggunakan Piala Dunia sebagai katalisator untuk perubahan sosial dan ekonomi yang lebih luas mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan keamanan melalui pemasangan kamera pengintai di berbagai lokasi.
Sebagian besar pejabat pemerintah enggan berbagi penilaian mereka tentang dampak ekonomi Piala Dunia.
Namun, mantan Deputi Perdana Menteri Arkady Dvorkovich membuat pernyataan tegas bulan lalu bahwa saat ini tidak akan ada pertumbuhan ekonomi di Rusia jika bukan karena persiapan untuk turnamen.
Para ekonom menafsirkan pernyataan Dvorkovich tentang investasi Piala Dunia sebagai pembenaran untuk pertumbuhan ekonomi di masa lalu daripada alasan di balik ekspansi tahun ini yang berada pada kisaran 1,5% - 2,0%.
"Proyek-proyek konstruksi besar yang dilakukan di kota-kota tuan rumah Piala Dunia memiliki dampak paling besar terhadap ekonomi pada 2016 dan 2017," kata Alexei Zabotkin, kepala strategi investasi di VTB Capital.
"Dengan tahap persiapan konstruksi di belakangnya, Rusia sekarang berada di jalur untuk kenaikan pertumbuhan konsumen dan pariwisata di kuartal kedua dan ketiga tahun ini," katanya.
"Akan berlebihan untuk mengatakan kita tidak akan memiliki pertumbuhan ekonomi tanpa konstruksi Piala Dunia," kata Zabotkin.
Analis di Moody's mengatakan industri makanan, hotel, telekomunikasi dan transportasi akan mengalami peningkatan pendapatan sementara, tetapi dampak kredit keseluruhan untuk sektor korporasi Rusia akan terbatas.
"Perusahaan-perusahaan konstruksi juga termasuk di antara para penerima manfaat utama," ujar laporan Moody's
"Pertanyaannya adalah sejauh mana Rusia akan dapat menggunakan peluang yang disediakan oleh Piala Dunia untuk meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi melalui infrastruktur yang lebih baik dan pengakuan yang lebih baik di seluruh dunia," kata Yaroslav Lissovolik, kepala ekonom di Eurasia Development Bank.