Bisnis.com, JAKARTA - Lionel Messi dan pelatih baru Argentina Jorge Sampaoli memerlukan keberuntungan untuk memenangi Piala Dunia, begitu pendapat legenda sepak bola asal Brasil, Pele.
“Anda tahu, dia (Sampaoli) pelatih hebat. Dia punya visi,” ungkap Pele, yang memiliki nama asli Edson Arantes do Nascimento dan mengantar Brasil juara Piala Dunia 1958, 1962, dan 1970.
“Argentina selalu merupakan tim yang bagus. Saya pikir seorang pelatih—dan ini alasan mengapa saya tak mau jadi pelatih—memerlukan keberuntungan. Terkadang anda punya tim terbaik dengan pemain-pemain hebat, namun anda gagal juara Piala Dunia,” lanjut Pele.
Argentina, juara Piala Dunia 1978 dan 1986, menelan kekalahan final turnamen besar selama 3 tahun beruntun. Di final Piala Dunia 2014 di Brasil, Argentina kalah 0-1 lewat perpanjangan waktu dari Jerman.
Setahun kemudian, di ajang Copa America 2015 di Chile, skuat Tango kalah melalui adu penalti di final dari tuan rumah, yang ironisnya ketika itu dilatih Sampaoli yang kini bersama Timnas Argentina.
Begitu juga persis setahun berikutnya, di Copa America Centenario di Amerika Serikat, Chile menaklukkan Argentina di final lewat adu penalti. Copa America Centenario ini merupakan peringatan 100 tahun penyelenggaraan Copa America dan saat itu melibatkan tim-tim kuat dari zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (Concacaf).
Timnas Argentina merebut gelar turnamen besar di level senior terakhir kali pada Copa America 1993 di Ekuador. Itu artinya telah 24 tahun berlalu.
Meski begitu, di level U-23, Argentina setelah 1993 sempat dua kali juara yakni pada 2004 di Yunani dan 2008 di China.
Di Pra-Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan (Conmebol), Timnas Argentina saat ini menempati peringkat kelima di bawah Brasil, Kolombia, Uruguay, dan Chile.
Hanya empat tim teratas yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia, sedangkan tim yang finis di posisi kelima menjalani playoff melawan juara Pra-Piala Dunia 2018 zona Oseania.