Bisnis.com, JAKARTA - George Leekens menjadi pelatih pertama yang menjadi korban kegagalan di Piala Afrika 2017 yang tengah digelar di Gabon.
Mantan pemain belakang Timnas Belgia era 1970-an itu mengundurkan diri dari posisi sebagai pelatih kepala Timnas Aljazair setelah anak asuhannya kandas di fase grup turnamen 2 tahunan tersebut.
Dia menyatakan memilih mengundurkan diri ketimbang tekanan lebih diberikan kepada timnas negara Afrika utara itu berikut federasi sepak bolanya.
“Untuk kebaikan semua, saya memilih meninggalkan kontrak, bahkan jika saya melakukannya dengan hati yang sakit, sambil berharap tim nasional tetap sukses di masa mendatang,” ungkap pelatih berusia 67 tahun itu sebagaimana dilansir website resmi Federasi Sepak Bola Aljazair (www.faf.dz).
Aljazair, yang diperkuat dua pemain Leicester City Islam Slimani dan pemain terbaik Afrika 2016 Riyad Mahrez, gagal lolos dari Grup B ke 8 besar Piala Afrika 2017 setelah di matchday ketiga seri 2-2 versus Senegal yang telah lolos ke fase knock out sebelum laga dimulai karena memenangi dua laga awal.
Leekens sebenarnya bukan pelatih sembarangan. Selain pernah menukangi sejumlah klub, dia juga pernah melatih Timnas Belgia dalam dua periode serta Timnas Tunisia.
Ironisnya, Tunisia-lah yang menjadi faktor utama tersingkirnya Aljazair. Tunisia, yang kini ditangani mantan gelandang Timnas Polandia era 1970-an Henryk Kasperczak, mengalahkan Aljazair 2-1 di matchday kedua dan di matchday ketiga menaklukkan Zimbabwe 4-2 yang membuat apa pun hasil Aljazair versus Senegal yang digelar pada saat bersamaan tak akan membuat Aljazair lolos ke 8 besar.