Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klub-klub Kaya Jor-joran Boyong Pemain Kelas Dunia, China Mulai Cemas

Asosiasi Sepak Bola China (CFA) mengurangi jumlah pemain asing yang bermain dalam satu pertandingan Liga Super China.
Carlos Tevez, salah satu pemain yang didatangkan ke liga China/Reuters-Marcos Brindicci
Carlos Tevez, salah satu pemain yang didatangkan ke liga China/Reuters-Marcos Brindicci

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Sepak Bola China (CFA) mengurangi jumlah pemain asing yang bermain dalam satu pertandingan Liga Super China untuk menekan langkah klub-klub kaya raya mendatangkan pemain asing dengan biaya yang tidak rasional.

Menurut aturan itu, tim-tim Liga Super China hanya boleh menurunkan maksimal tiga orang pemain asing per pertandingan saat musim kompetisi 2017 dimulai pada Maret mendatang.

Sebelumnya, sebanyak empat pemain asing dan satu pemain dari negara Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) diizinkan bermain per pertandingan.

"Keputusan akan menguntungkan pengembangan keseluruhan sepakbola China, menguntungkan dari sisi pemberdayaan pemain lokal China dan menguntungkan untuk meningkatkan level pemain tim nasional China" demikian pernyataan CFA.

Organisasi itu menyatakan aturan baru ini juga akan mengekang "investasi tidak rasional, pembayaran biaya transfer tinggi dan gaji para pemain dalam dan luar negeri."

Klub China bulan lalu memecahkan rekor transfer Asia untuk kelima kalinya dalam setahun saat klub Shanghai SIPG memboyong Oscar, gelandang Chelsea asal Brasil, seharga 60 juta euro.

Pada saat yang sama juga di kota yang sama, Shanghai Shenhua menjadikan bekas penyerang Manchester United dan Manchester City, Carlos Tevez, sebagai pemain bergaji tertinggi di dunia.

Selain dua pesepak bola tersebut, striker Spanyol berdarah Brasil yang masih memperkuat Chelsea, Diego Costa, juga ditawari uang dalam jumlah banyak oleh Jiangsu Suning.

Banyaknya pemain asing membuat pemerintah dan penggemar cemas hal itu akan memengaruhi pertumbuhan pemain muda potensial di China.

Sepak bola China yang menduduki peringkat ke-82 dunia terlihat kurang bisa berbicara banyak di kompetisi internasional. Mereka hanya lolos satu kali ke putaran final Piala Dunia pada 2002, namun mereka gagal memenangkan pertandingan dan mencetak gol.

Selain itu, Presiden Xi Jinping ingin mendorong China agar menjadi salah satu negara yang diperhitungkan dalam jagad sepak bola, salah satunya dengan membidik tuan rumah Piala Dunia dan memenangkannya. Pemerintah juga telah menggelontorkan dana untuk berinvestasi pada pengembangan pemain muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper