Bisnis.com, JAKARTA - Sam Allardyce mengaku sangat kecewa menyusul keputusanya mundur dari kursi pelatih Timnas Inggris setelah dijabatnya selama 67 hari.
Allardyce mundur karena komentarnya kepada wartawan Daily Telegraph yang mencoba mengorek korupsi dalam sepak bola Inggris, termasuk cara-cara mengakali peraturan FA (Football Association), otoritas sepak bola Inggris, dalam soal transfer pemain.
FA dan Allardyce akhirnya sepakat memutuskan kontrak kerja setelah pertemuan dengan ketua FA Greg Clarke dan kepala eksekutif Martin Glenn.
"Atas peristiwa baru-baru ini, FA dan saya telah sama-sama sapakat untuk berpisah. Kehormatan besar bagi saya untuk diangkat Juli lalu dan saya sangat kecewa atas hal ini," lanjut mantan pelatih Bolton Wanderers, West Ham United, dan Sunderland itu.
"Sore ini (Selasa), saya bertemu dengan Greg Clarke dan Martin Glenn untuk menyampaikan permintaan maaf yang tulus dan sepenuh hati atas tindakan saya," ujarnya.
"Meskipun sudah jelas pada rekaman pembicaraan bahwa setiap pengaturan yang diusulkan akan membutuhkan persetujuan penuh FA, saya mengakui saya membuat beberapa komentar yang sudah membuat malu FA," lanjut Big Sam, panggilan akrabnya.
"Sebagai bagian dari pertemuan hari ini, saya diminta menjelaskan apa yang saya katakan dan konteks di mana percakapan berlangsung. Saya telah bekerja sama penuh dalam hal ini. Saya juga menyesali komentar atas saya yang berkaitan dengan individu lainnya.”
Allardyce menjadi pelatih dengan masa kerja terpendek di Timnas Inggris di mana pria 61 tahun itu hanya bertugas dalam satu pertandingan saat Inggris mengalahkan Slovakia 1-0 dalam Pra-Piala Dunia awal bulan ini.