Bisnis.com, JAKARTA - Rivalitas lama dan kenangan baru membayangi Timnas Jerman saat mereka kembali menyambangi Stade de France, Paris, Prancis, untuk menjalani laga penting di Grup C Piala Eropa (Euro) 2016 menghadapi Polandia, Jumat (17/6/2016) pk. 02:00 WIB.
Pertandingan itu digelar hanya 7 bulan berselang dari serangan teror di Prancis pada November 2015 yang menewaskan 130 orang berbarengan dengan uji tanding Jerman melawan Prancis di mana stadion tempat mereka bertanding uji coba ketika itu termasuk yang menjadi sasaran teroris.
Saat itu, skuat Tim Panser terpaksa menghabiskan malam yang mencekam di ruang ganti stadion nasional Prancis ini setelah pertandingan selesai. Sementara Asta Diakite, saudara sepupu pemain Timnas Prancis, Lassana Diarra, termasuk korban tewas akibat serangan bom di stadion itu.
Bek Jerome Boateng yang turut memperkuat Jerman saat insiden mengerikan itu mengatakan saat ini istri dan anak kembarnya yang berusia 5 tahun tidak ikut ke Prancis untuk mendukungnya tampil langsung lantaran risiko keamanan.
Meski demikian, Boateng menegaskan Jerman tidak takut untuk kembali ke Paris seiring upaya mereka menempati posisi teratas di Grup C.
"Itu tidak lagi menjadi kekhawatiran kami, kami merasa aman dan berkonsentrasi untuk bertanding," kata pemain Bayern Muenchen itu. "Kami ingin memiliki persiapan yang cukup dan itulah tujuan kami saat ini, kami tidak mengkhawatirkan hal lain."
Pada pertama, Jerman menang 2-0 atas Ukraina, kemenangan pertama dengan selisih lebih dari satu gol yang diraih peserta putaran final Piala Eropa 2016.
Kali ini mereka akan menghadapi Polandia yang juga tengah memiliki kepercayaan diri tinggi usai mengalahkan Irlandia Utara 1-0 pada laga pertama.