Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) Gianni Infantino menyatakan persetujuannya terhadap proposal Uruguay dan Argentina untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030.
Penunjukan kedua negara itu tak lepas dari sejarah Piala Dunia yang mulai digelar di Uruguay pada 1930 dan mengembalikan penyelenggaraannya ke negara di Amerika Selatan itu merupakan penghormatan atas sejarah tersebut.
“Saya secara pribadi mendukung (tuan rumah bersama Uruguay-Argentina Piala Dunia 2030). Tahun 2030 sangat penting dan sejarah harus dihormati,” ungkapnya pada Selasa (29/3/2016).
Dia mengatakan hal itu ketika mengunjungi markas besar Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) di Luque, Paraguay.
Setelah ke Paraguay, Infantino ke Uruguay, bertamu ke Stadion Campeon del Siglo, milik Penarol, salah satu dari dua klub terbesar Uruguay selain Nacional de Montevideo. Dalam kesempatan itu, dia bertemu dengan salah satu legenda sepak bola Uruguay yang masih bermain untuk Penarol, Diego Forlan.
Uruguay harus menggandeng Argentina untuk menyelenggarakan event sebesar Piala Dunia, mengingat luas wilayah negara itu sangat terbatas. Selain itu, Argentina juga pantas untuk menjadi tuan rumah, mengingat negara itu juga finalis Piala Dunia 1930, kalah dari Uruguay di final dengan skor 2-4.
Selain Uruguay, Argentina juga terbukti sukses menyelenggarakan Piala Dunia, Itu terjadi pada edisi 1978 ketika tim Tango saat itu tampil sebagai juara dengan menundukkan Belanda dengan skor 3-1 dalam final melalui perpanjangan waktu.
Tuan rumah bersama Piala Dunia pernah terjadi pada edisi 2002 di mana dua negara Asia, Korea Selatan dan Jepang, memulai sejarah itu.