Bisnis.com, JAKARTA - Dunia segera disuguhi Homeless World Cup yang dijadwalkan berlangsung pada 12 - 19 Agustus 2015 di Amsterdam, Belanda. Ini merupakan edisi ke-13 dan Chile adalah juara bertahan.
Indonesia pernah mencatat prestasi yang cukup membanggakan di ajang ini. Pada edisi 2012, Indonesia berhasil menembus empat besar. Pada perebutan tempat ketiga turnamen yang digelar di Meksiko itu Indonesia kalah 2 - 6 dari Brasil.
Untuk edisi 2015, sebagaimana dikemukakan Staf Khusus Bidang Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Zainul Munasichin, Indonesia menargetkan prestasi terbaik dengan menerobos hingga partai puncak.
Apa sebenarnya Homeless World Cup? Dari namanya, kita tentu segera memahami bahwa turnamen sepak bola yang dimainkan di lapangan berukuran futsal ini merupakan salah satu pesta yang diagendakan untuk saudara-saudara kita yang mengalami nasib kurang beruntung karena menyandang status tunawisma.
The Homeless World Cup adalah organisasi sosial yang memiliki tujuan mengakhiri status tunawisma di antaranya melalui olahraga khususnya sepak bola. Turnamen tahunan ini adalah bagian dari upaya membangkitkan semangat para tunawisma untuk mengakhiri kesulitan dalam kehidupan mereka.
Organisasi Homeless World Cup didirikan pada 2001 oleh Mel Young dan Harald Schmied. Mereka mencari ‘bahasa’ yang memiliki kesamaan di antara para tunawisma di seantero dunia. Akhirnya mereka menemukan ‘bahasa’ itu yakni sepak bola. Jadi, Homeless World Cup ini merupakan khazanah (kekayaan) sepak bola yang menyatukan tuna wisma sedunia.
Turnamen ini pertama kali digelar pada 2003 di Graz, Austria. Selanjutnya turnamen digelar di Gothenburg, Edinburgh, Kopenhagen, Cape Town, Melbourne, Milan, Rio de Janeiro, Paris, Mexico City, Poznan, dan Santiago.
Sejalan dengan pelaksanaan turnamen, para peserta mendapatkan berbagai pelatihan yang bisa membuat mereka maksimal mengeksploitasi potensi mereka. Mereka diajarkan agar menghentikan kecanduan narkoba, berupaya mencari pekerjaan, rumah, mengikuti berbagai pelatihan, mendapatkan pendidikan, dan memperbaiki hubungan antarmanusia.
Mengenai Mel Young, dia dikenal sebagai salah satu social entrepreneur terkemuka yang menyajikan karya-karyanya melalui Schwab Foundation for Social Entrepreneurship. Young membaktikan dirinya untuk tugas sosial berskala dunia ini bersama orang Austria bernama Harald Schmied.