Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Trik Pengaturan Skor di Sepakbola Indonesia

Mantan pelatih Persidafon Jayapura dan Persegres Gresik Agus Yuwono dan mantan pelatih Persipur Purwodadi Gunawan mengungkapkan trik-trik permainan pengaturan skor di pertandingan sepak bola Indonesia.
RUPS Luar Biasa PT Liga Indonesia, Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (13/05)/Liga Indonesia
RUPS Luar Biasa PT Liga Indonesia, Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (13/05)/Liga Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -  Mantan pelatih Persidafon Jayapura dan Persegres Gresik Agus Yuwono dan mantan pelatih Persipur Purwodadi Gunawan mengungkapkan trik-trik permainan pengaturan skor di pertandingan sepak bola Indonesia.

"Pemain ini (melakukan kesalahan) meskipun saya tidak tahu (ada pengaturan skor), secara kasat mata, secara teknis, saya sebagai pelatih pasti tahu. Ini kesalahan yang benar atau kesalahan yang dibuat-buat," kata Agus di Jakarta, Rabu (17/6/2105) malam.

Agus mengungkapkan biasanya trik pengaturan skor bermula dari kesalahan pemain yang memberikan "passing" atau mengoper bola kepada rekan satu tim.

"Istilahnya begini, kalau 'passing', mas temen saya, pasti arahnya akan ke sampeyan, ini kalau normal. Tapi kalau gak normal, saya passing-nya bisa ke belakangnya sehingga lawan bisa lari menyerobot," kata Agus mengungkapkan trik kesalahan yang dibuat-buat.

Agus enggan menyebutkan pemain posisi mana yang biasa dibayar untuk melakukan trik kesalahan untuk pengaturan skor. Namun ia menjelaskan posisi yang paling riskan untuk disuap guna mengatur skor adalah penjaga gawang.

"Kalau menurut saya kiper. Kiper, bola datang dilepas aja kan juga gol. Ini posisi paling rawan, bukan (berbicara) personalnya," kata Agus.

Ia juga menjelaskan bahwa kemungkinan posisi pemain selain kiper untuk disuap guna mengatur skor juga terbuka. "Tapi kalau kita lihat secara tim, posisi bukan hanya kiper, dari depan pun juga bisa, dari pemain cadangan pun juga bisa," kata dia.

Sementara Gunawan memberikan kisi-kisi sebuah pertandingan diduga melakukan pengaturan skor dilihat dari menit tercetaknya sebuah gol.

"Kalau menurut apa yang saya alami, golnya itu rata-rata di atas menit ke-20. Itu biasanya kita baru bisa kebobolan, sama ada gol di menit 80 sampai 90, itu baru saya bisa sebut 'oh pertandingan ini ada pengaturan'," kata Gunawan.

Gunawan pun mengakui bahwa tiap menit pertandingan berjalan hingga berakhir telah diatur oleh pihak yang memberikan uang suap. Pelatih yang menangani Persipur Purwodadi sejak 2012 itu pun mengatakan peraturan tersebut diterapkan pada sejumlah pertandingan di Divisi Utama ataupun Indonesia Super League.

"Pengalaman saya pada saat itu, kick off sampai (menit) 20 kita gak boleh kebobolan dan tidak boleh nyetak (gol). Itu semua rata-rata pertandingan, mau di ISL mau di Divisi Utama. Coba dilihat nanti di pertandingan ISL, lima kali sampai sembilan kali pertandingan golnya itu mesti sama, menit 25, menit 85," kata Gunawan.

Berdasarkan kaca mata seorang pelatih, Gunawan berpendapat kekalahan Timnas U-23 dengan skor 5-0 saat melawan Thailand dan Vietnam dikarenakan kelelahan. "Tapi kan golnya (Timnas U-23) kemarin karena kelelahan ya," ujar dia.

Agus Yuwono pun sependapat dengan yang dinyatakan oleh Gunawan bahwa kondisi fisik Timnas U-23 cukup kelelahan.

"Dalam hal ini seperti lawan Thailand, lawan Vietnam itu memang dari sisi kebugaran kita kalah, dari sisi teknis kita juga kalah. Tentang penyebab utama dari pelatih, saya tidak bisa karena itu menyangkut etika. Saya tidak bisa menilai karya pelatih lain itu jelek atau bagus karena itu bagian dari etika," kata Gunawan.

Sebelumnya muncul rekaman dugaan perbincangan antara seseorang berinisial BS yang mengaku sebagai pelaku pengaturan skor dengan bandar asal Malaysia membicarakan pengaturan skor Timnas U-23 saat melawan Thailand dan Vietnam di SEA Games 2015.

Namun keabsahan rekaman tersebut belum bisa dibuktikan secara benar dan belum dijadikan alat bukti untuk laporan pengaturan skor sepak bola Indonesia periode 2000-2015 yang dilaporkan oleh BS ke Bareskrim Mabes Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper