Bisnis.com, JAKARTA – Pelatih Prancis Didier Deschamps mengatakan Belgia tim yang lebih baik saat pertandingan persahabatan internasional di Paris, Minggu (7/6/2015). Prancis tumbang 4-3 atas Belgia yang tak terkalahkan pada delapan pertandingan terakhir.
Prancis tertinggal 3-0 hingga memasuki lima menit babak kedua dan Prancis sebagai tuan rumah belum sanggup bangkit dari keterpurukan sampai Mathieu Valbuena mencetak gol perdana lewat tembakan penalti.
"Ada tim yang lebih baik dari kita. Di masa lalu, kami bermain melawan tim baik lainnya dan lebih baik dari hari ini," kata Deschamps yang juga mantan pemain Juventus pada musim 1994-1999 itu
"Belgia tidak memiliki sedikit pengalaman. Belgia adalah tim muda yang mayoritas pemain mereka berusia antara 22 sampai 25 tahun. Tapi mereka unjuk gigi di Piala Dunia dan bermain dengan baik,” tambah pelatih berusia 46 tahun tersebut.
Deschamps yang pernah melatih Monaco pada musim 2001-2005 itu menyadari kekalahan yang menimpa timnya menandakan Timnas Prancis mesti menyelesaikan pekerjaan rumah untuk memperbaiki kualitas permainan mereka.
"Hari ini kita telah melihat bahwa kami memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan jika kita ingin menjadi lebih baik. Kami kalah karena lawan kami lebih baik dari kita,” ucapnya.
Selain itu Deschamps kecewa dengan skuat asuhannya terutama pada babak pertama saat Prancis tak mampu mencetak gol.
"Babak pertama kami tidak cukup baik. Sangat logis jika kita berada di belakang. Namun kami lebih dinamis dan lebih cepat di babak kedua. Pemain pengganti membawa banyak energi bagi kami. Tapi secara keseluruhan Belgia lebih unggul," jelas Deschamps.
Marouane Fellaini mencetak dua gol pada menit 17, dan 42 sebelum Radja Nainggolan menambah keunggulan Belgia pada menit 50.
Hadiah penalti yang dieksekusi oleh Mathieu Valbuena tiga menit kemudian memberi harapan bagi Perancis. Namun Eden Hazard juga mendapat hadiah penalti satu menit kemudian sekaligus gol penutup kemenangan Belgia.
Namun gol dari Nabil Fekir dan Dimitri Payet di menit-menit terakhir memperkecil kekalahan Prancis sekaligus menjaga harga diri Prancis di scoreline.