Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persipura Vs Pahang Batal, Menpora Dituntut Tanggung Jawab

Persipura Vs Pahang Batal, Menpora Dituntut Tanggung Jawab
Boakay Eddie Foday (depan) merayakan gol untuk Persipura Jayapura yang dicetaknya ke gawang Yangon United di ajang Piala AFC 2014 bersama Titus Bonay. Lima gol Boakay membawa Persipura menang telak 9-2 atas klub Myanmar itu./Antara-Roy Ratumakin
Boakay Eddie Foday (depan) merayakan gol untuk Persipura Jayapura yang dicetaknya ke gawang Yangon United di ajang Piala AFC 2014 bersama Titus Bonay. Lima gol Boakay membawa Persipura menang telak 9-2 atas klub Myanmar itu./Antara-Roy Ratumakin

Bisnis.com, JAKARTA - Perwakilan suporter klub Persipura Jayapura bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua mendatangi kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kamis, 28 Mei 2015. Mereka menuntut pertanggungjawaban Menpora Imam Nahrawi terkait batalnya pertandingan Persipura melawan Pahang FA di babak 16 besar Piala AFC yang seharusnya digelar 26 Mei kemarin.

"Kami minta pada pemerintah agar ada kesempatan kedua, Persipura bisa bertanding dengan Pahang FA," kata Anggota DPR Provinsi Papua, Jack Komboy, di kantor Kemenpora, Kamis, 28 Mei 2015.

Jack mengatakan masyarakat Papua saat ini bergejolak akibat pembatalan laga itu. Mereka bahkan melihat batalnya laga itu karena adanya diskriminasi, sebab Persib Bandung tetap bisa bertanding tetapi klub asal Papua itu tidak. "Kami datang ke mari untuk mengetahui penjelasan dari Menpora dan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia)," ujar mantan pemain Persipura itu.

Sehari sebelum, suporter Persipura Mania bersama warga Papua menggelar unjuk rasa di depan kantor DPR Provinsi. Mereka menyuarakan kekecewaannya terkait batalnya pertandingan itu. Inilah yang kemudian mendorong anggota DPR Provinsi Papua berangkat ke Jakarta untuk meminta penjelasan dari Menpora.

Anggota DPR Provinsi Papua lain, Yan P. Mandenas, mengatakan mereka juga berencana akan mengadukan soal pembatalan laga tersebut ke Presiden Joko Widodo. Mereka menilai pembatalan laga itu akibat Menpora mengeluarkan Surat Keputusan Pembekuan PSSI per tanggal 17 April 2015. "Pak Presiden Jokowi harus turun tangan," kata dia.

Wakil Ketua Persipura Mania, Wilson Saman Sabra, sempat mengamuk di lobi kantor Kemenpora. Ia berteriak-teriak memanggil Menpora dan Juru Bicara Menpora, Gatot S. Dewa Broto. Akan tetapi keduanya tidak ada di kantor. Menpora sedang berada di Bali. Sementara, Gatot sedang cuti kerja. Suporter lain bahkan juga sempat menendang tempat sampah di dekat lift hingga penyok.

Wilson mengancam apabila pertandingan Persipura dan Pahang FA tidak dilakukan, rakyat Papua akan bergejolak. "Satu minggu kalau tidak selesai, bergejolak Papua," ujar dia.

Aksi perwakilan suporter itu bisa diredam setelah Staf Khusus Menpora Faisol Reza mengajak mereka berbicara di ruang media center. Semua keluhan mereka diterima. Kepada mereka, ia menjelaskan Kemenpora telah mengirimkan surat kepada Presiden AFC memberikan keterangan terkait pembatalan itu. "Memohon kiranya penjadwalan ulang seusai dengan kalender 2015 dengan waktu yg tidak terlalu lama," Faisol membacakan isi surat itu.

Selain ditemui Staf Khusus, Ketua BOPI Noor Aman juga memberikan penjelasan terkait proses permohonan rekomendasi untuk Persipura. Menurut Noor, pemain asing Pahang FA memang tidak mengantongi visa saat berangkat dari Malaysia ke Indonesia. Mereka dijanjikan akan mendapatkan visa on arriaval ketika sampai di Indonesia oleh Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim tetapi ternyata tidak bisa. "Jangan-kangan Pahang sengaja karena takut kalah sama Persipura," kata Noor.

Penjelasan dari Faisol dan Noor ternyata tidak membuat perwakilan suporter Persipura dan perwakilan DPR Provinsi Papua puas. Mereka ingin kembali mendatangi kantor menpora hari ini untuk mendapatkan jaminan bahwa laga itu bisa digelar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper