PARIS—Pada final Piala Dunia 1998 silam atau hampir 17 tahun lalu Brasil kalah dari Prancis 3-0, Prancis berhak menyabet trofi Piala Dunia untuk kali pertaman.
Memori pahit itu pula yang terus terkenang di benak pemain Brasil jelang laga uji coba melawan tim Ayam Jantan, sebutan Prancis, di Stade de France, Paris, Jumat (27/3/2015) dini hari WIB. Hasil buruk itu juga yang membuat skuat Tim Samba ingin menuntut balas, bahkan meski hanya dalam sebuah pertandingan persahabatan.
Striker Brasil, Neymar, mengungkapkan pertemuan melawan Prancis akan menjadi sebuah pertandingan besar. Bintang Barcelona itu mengatakan skuat Didier Deschamps juga akan nenjadi ujian sesungguhnya apakah pasukan Selecao, julukan Brasil, sudah benar-benar bangkit dari keterpurukan di Piala Dunia 2014 lalu.
“Saya akan sangat menyukai pertandingan seperti ini, dua tim besar dan kami bermain di kandang lawan. Saya ingat pertarungan itu [final Piala Dunia 1998] di mana Prancis memasukkan tiga gol dan kami semua merasa sedih di rumah,” ujar Neymar dilansir latino.foxnews.com, Rabu (25/3/2015).
Brasil mendulang hasil lebih buruk di Piala Dunia 2014 yang dilangsungkan di kampung halaman mereka. Saat itu, tim Samba dihajar Jerman 7-1 dalam pertemuan di babak semifinal dan juga kalah 0-3 dari Belanda di laga play off perebutan tempat ketiga.
Namun, Neymar dkk. mampu bangkit dan memenangi enam pertandingan uji coba beruntun sejak Piala Dunia setahun silam. Bekal itu dinilai lebih dari memadai untuk menantang Prancis yang juga tampil apik dalam rentang periode yang sama.
Les Bleus, sebutan lain Prancis, mencatat empat kemenangan dan dua imbang dalam enam laga terakhir mereka. Dua dari empat kemenangan skuat besutan Didier Deschamps itu ditorehkan atas Spanyol (1-0) dan Portugal (Prancis unggul 2-1).
Terlepas dari rangkaian hasil positif itu, Prancis rupanya tak ingin gegabah. Terlebih mengingat Brasil yang menjadi sebuah tim berbeda di bawah manajer anyar mereka, Dunga. “Jika Anda melihat mereka saat ini, Brasil adalah tim yang lebih seimbang. Ini tim yang mampu menjaga keberadaan pemain-pemain hebat dan itulah Brasil yang selama dikenal semua orang,” ujar Kondogbia dilansir Soccerway.
Sejak perseteruan di final Piala Dunai 1998, Brasil dan Prancis sudah lima kali dipertemukan. Dari seluruh laga itu, tiga di antaranya berakhir untuk kemenangan Prancis, satu imbang, dan satu laga lainnya menjadi milik Brasil. Kemenangan tim Samba diukir dalam pertandingan terbaru bertajuk laga uji coba, Juni 2013, di mana Prancis dibantai 0-3.
Sementara, dua dari tiga kemenangan Prancis dibukukan di ajang Piala Konfederasi (2001) dan di Piala Dunia (21006), masing-masing dengan skor 2-1 dan 1-0. (Triyono/JIBI/Solopos)