Bisnis.com, PALEMBANG - Meskipun baru saja berhasil memenangi turnamen Piala Gubernur Sumatra Selatan, pelatih Sriwijaya FC Hendri Susilo berpendapat lini depan tim asuhannya tersebut masih belum tajam.
Hal itu, menurut dia, dapat dilihat dari hilangnya kesempatan mengkonversi sejumlah peluang emas menjadi gol dalam tiga pertandingan turnamen yang digelar pada 17-21 Maret 2015 bersama tiga tim lain yakni Semen Padang FC, Martapura FC, dan PSPS Pekanbaru.
Hendri menjelaskan persoalan kurang sempurnanya penyelesaian akhir ini belum terselesaikan hingga saat ini meskipun sudah diusahakan sejak beberapa pemain asing mulai bergabung pada Januari 2015.
"Masih banyak yang perlu diperhatikan, dan salah satu yang utama adalah terkait penyelesaian akhir, beberapa peluang emas yang seharusnya jadi gol, sering terbuang percuma begitu saja lantaran pemain depan belum begitu tajam," ujarnya.
Dia menambahkan jika diamati dari sisi tugas dan tanggung jawab, para pemain Laskar Wong Kito, julukan bagi Sriwijaya FC, relatif sudah baik.
Para pemain juga sudah memahami taktik dan strategi pelatih sehingga ketika turun di lapangan sudah mengerti apa yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan untuk mencetak gol.
Namun, ketika organisasi pemain telah mengantarkan bola ke lini depan, masalah muncul karena pemain yang bertugas mencetak gol belum memiliki insting membunuh. "Bisa dilihat sendiri, Goran (Ljubojevic, striker dari Kroasia) yang paling bermasalah karena sering membuang peluang."
Meskipun di laga terakhir yakni saat melawan Semen Padang, Sabtu (21/3) malam, Goran Ljubojevic berhasil mencetak gol, bagi Hendri hal itu belum sesuai harapan. "Goran belum tampil sesuai dengan kelasnya."
Goran Ljubojevic, pemain berusia 31 tahun, bergabung sejak awal Februari lalu. Selama berkiprah di Liga Super Singapura bersama Balestier Khalsa, dia terbilang cukup tajam dengan menghasilkan total 20 gol dari 27 penampilan dengan durasi bermain 2.398 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
